REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Figur baru, Sam Aliano di bursa Capres 2019, mendapat reaksi beragam dari warganet. Salah satunya melalui tayangan video wawancara Sam Aliano tanggal 18 April 2018 lalu di salah satu stasiun TV swasta nasional yang diunggah ke media sosial (medsos) Youtube.
Video yang juga diunggah tersebut telah ditonton hingga 354.808 warganet. Hanya selama dua hari usai diunggah di Youtube, ada 40 persen warganet yang suka (like). Selebihnya, 60 persen tidak suka (dislike).
"Angka 60 persen dislike itu pasti pendukung Jokowi dan Prabowo. Artinya, masing-masing sebesar 30 persen," ungkap Sam dalam siaran persnya, Sabtu (21/4).
Dalam wawancara di video tersebut, Sam mengatakan, baik kubu Jokowi atau Prabowo khawatir jika ada bakal Capres baru yang ikut Pilpres. Pasalnya, kata Sam, kedua figur tersebut bertanggungjawab atas ketidakharmonisan bangsa paska Pilpres 2014.
Menurut Sam, hasil tersebut jauh lebih jujur dari hasil lembaga survei yang kerap berupa 'angka pesanan'. Sebaliknya, justru dapat dijadikan acuan bagi lembaga survei untuk melakukan survei.
Capaian ini pun membuatnya percaya diri lantaran hanya gabungan antara Jokowi dan Prabowo lah yang dapat mengalahkannya jika Pemilu diadakan dalam waktu dekat ini.
Jika kedua figur itu tidak bergabung sebagai pasangan capres-cawapres, maka akan sangat mudah dijungkalkan oleh Sam.
Berdasarkan hasil pandangan warganet tersebut, Sam mengirimkan sinyal kepada Jokowi dan Prabowo agar tidak menggangap remeh rencananya ikut Pilpres. Artinya, kedua figur yang berpotensi "rematch" di Pilpres 2019 itu perlu mewaspadai Sam.
"Ini tanda bahwa Jokowi dan Prabowo sangat mudah dikalahkan oleh Sam Aliano," jelasnya.