Rabu 02 May 2018 18:16 WIB

Panmunjom Jadi Saksi

Kim mengajak Moon melangkah sejenak melintasi garis demarkasi ke wilayah Korut

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berbicara ketika mereka berjalan di sebuah jembatan di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).
Foto: Korea Summit Press Pool via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berbicara ketika mereka berjalan di sebuah jembatan di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID,Pertemuan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un digelar di Desa Panmunjom, tempat zona demiliterisasi berada. Desa gencatan senjata, atau dikenal sebagai Daerah Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom, adalah salah satu dari beberapa tempat pasukan Korsel dan Korut berdiri berhadap-hadapan tanpa pagar pemisah.

Di tengahnya terdapat gedung-gedung komando PBB, yang melintasi garis tengah. Kedua Korea biasanya bergantian bertemu di sisi masing-masing untuk pembicaraan tingkat rendah.

Petemuan Moon dan Kim digelar di Rumah Perdamaian. Rumah Perdamaian adalah bangunan abu-abu setinggi tiga lantai yang dibangun khusus untuk tujuan memfasilitasi pembicaraan antar-Korea. Bangunan tersebut telah mengalami renovasi selama beberapa pekan terakhir untuk pertemuan penting mereka.

Menurut laporan media Korsel, para pekerja telah memberikan sentuhan akhir pada tempat pertemuan. Mereka memasang barang-barang elektronik, karya seni, dan karpet merah di tempat pertemuan puncak (KTT) itu. Semua hal dilakukan di Panmunjom, termasuk upacara penyambutan, jamuan makan malam, dan pertemuan formal antarpemimpin.

Kantor kepresidenan Korsel mengatakan enam pejabat senior menemani Presiden Moon ke pertemuan puncak itu. Di antaranya termasuk kepala stafnya, Im Jong-seok; kepala Kantor Keamanan Nasional, Chung Eui-yong; kepala Dinas Intelijen Nasional, Suh Hoon; Menteri Unifikasi, Cho Myoung-gyon; Menteri Pertahanan, Song Young-moo; dan Menteri Luar Negeri, Kang Kyung-wha.

Sementara, pemimpin Korut Kim didampingi oleh sembilan pejabat. Termasuk di antara pendamping Kim adalah adik perempuannya, Kim Yo-jong, yang memimpin delegasi Korut dalam Olimpiade Musim Dingin di Korsel pada awal tahun ini.

Menurut laporan ABC News, Jumat (27/4), Moon secara pribadi menyapa Kim dengan berjabat tangan di garis demarkasi di wilayah gencatan senjata, perbatasan Desa Panmunjom, zona demiliterisasi (DMZ) antarnegara. Para pemimpin Korea tersebut berpose untuk difoto bersama, sebelum menyeberangi garis demarkasi dengan bergandengan tangan setelah terpisah lebih dari satu dekade. Kim juga mengajak Moon untuk melangkah sejenak melintasi garis demarkasi ke wilayah Korut.

Kedua pemimpin itu diberikan bunga oleh seorang anak laki-laki dan anak-anak perempuan yang berasal dari sebuah desa di zona demiliterisasi Korsel. Kim dan Moon kemudian berjalan bersama di atas karpet merah yang dibentangkan khusus untuk dua kepala negara itu. Keduanya disambut oleh seorang penjaga kehormatan Korsel yang mengenakan kostum bersejarah dan memainkan alat musik tradisional. n ap ed: yeyen rostiyani

 

Baca juga: Perang Korea Resmi Berakhir

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement