Kamis 03 May 2018 22:54 WIB

Ida Fauziyah: Jateng Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan

KPU Jateng menggelar debat kedua Pilgub Jateng.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andri Saubani
Dua pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin (kiri) dan Sudirman Said-Ida Fauziah (kanan) mengikuti acara Debat Terbuka Pigub Jawa Tengah putaran ke-2 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5).
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Dua pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin (kiri) dan Sudirman Said-Ida Fauziah (kanan) mengikuti acara Debat Terbuka Pigub Jawa Tengah putaran ke-2 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Cawagub Jateng), Ida Fauziyah mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari aktivis, organisasi perempuan hingga rukun tetangga (RT) untuk melakukan pendampingan dan deteksi dini sebagai langkah prefentif melakukan pencegahan terjadinya kekerasan pada perempuan. Hal itu dikatakan Ida saat  menjawab pertanyaan panelis dalam debat terbuka kedua Pilgub Jateng 2018 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah di Solo baru pada Kamis (3/5).

Berdasarkan data Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah sampai Oktober 2017 terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 1.303 kasus, 523 kasus kekerasan seksual, dan 496 kasus kekerasan fisik.

Merujuk data tersebut, kata Ida, Jateng darurat kekerasan terhadap perempuan.

"Angka itu menunjukkan, bahwa Jateng darurat kekerasan terhadap perempuan. Menurut Ida, yang diperlukan tidak hanya tindakan kuratif, tapi juga dibutuhkan tindakan pencegahan agar perempuan untuk terhindar dari kekerasan perempuan," katanya.

Ida yang menjadi pendamping Sudirman Said pada Pilgub Jateng 2018 mengatakan, kekerasan terhadap perempuan banyak juga terjadi di rumah tangga. Sebab itu, menurutnya, diperlukan edukasi pada masyarakat terkait hak-hak permepuan untuk mendapatkan perlindungan.

Selian itu, kata Ida, diperlukan pendampingan terhadap perempuan yang menjadi korban kekerasan baik pendampingan fisik maupun pendampingan psikologis. Menurutnya, diperlukan keterlibatan berbagai pihak untuk upaya perlindungan perempuan dari kekerasan.

"Tak hanya jadi urusan pemerintah saja, harus bekerja sama dengan seluruh kelompok masyarakat, banyak kelomok perempuan yang melakukan upaya perlindungan pada perempuan," tuturnya.

Selain itu ia juga menilai perlu ada deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kekerasan pada perempuan. Perlindungan di tingkat RT diharapkan menjadi yang pertama dalam mendeteksi dan melakukan pencegahan terjadinya kekerasan pada perempuan.

Pada debat terbuka kedua Pilgub Jateng ini, KPU Jateng mengambil tema Pelayanan Publik dan Perekonomian. KPU membuat enam segmen yakni penyampaian visi misi, menjawab pertanyaan panelis, menanggapi video yang diputar KPU, pertanyaan antar cagub, pertanyaan antar cawagub, dan closing statement.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement