REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim negosiator Polri masih melakukan upaya untuk membebaskan anggota polisi yang masih disandera oleh narapidana kasus terorisme di Rutan Mako Korps Brimob, Kamis (10/5). Di luar Mako, ratusan pasukan Brimob bersiaga.
Ruas Jalan Komjen M Yasin di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, masih steril dan ditutup serta dijaga puluhan anggota polisi lalu lintas dari dua arah.
Tiga mobil polisi lalu lintas melintang untuk memblokir jalan dari dua arah menuju pintu gerbang utama Mako Brimob. Arus lalu lintas dari Jalan Margonda menuju Jalan Raya Bogor dialihkan menuju arah Jalan RTM. Sedangkan dari arah Jalan Raya Bogor, Cimanggis menuju Jalan Margonda dialihkan melalui Jalan Tugu Raya.
Seluruh akses jalan, baik dari pintu samping maupun pintu belakang menuju Mako Brimob juga ditutup. Penjagaan ketat di depan Mako Brimob hingga sekitarnya masih dilakukan.
Pintu masuk utama dijaga cukup ketat ratusan anggota Brimob bersenjata laras panjang. Sedangkan akses jalan dari pintu samping di Jalan Jengkol juga dijaga puluhan anggota Brimob lengkap dengan senjata laras panjang.
Adapun akses jalan masuk melalui pintu belakang Mako Brimob. Yakni di Jalan Pesantren Rumbut juga dijaga puluhan anggota Brimob bersenjata laras.
Tak hanya itu, jalan menuju perumahan kompleks anggota Brimob juga dijaga ketat puluhan anggota Brimob bersenjata laras panjang. Setiap orang yang ingin melintas dihentikan dan ditanya identitas.
Dari pintu gerbang utama Mako Brimob sudah diingkari kawat berduri dan satu mobil anti huru-hara polisi dan beberapa mobil truk polisi. Sesekali tampak mobil ambulance keluar masuk dari pintu gerbang utama Mako Brimob.
"Jarak Rutan Mako Brimob dari pintu gerbang cukup jauh, ada di tengah kompleks, kira-kira 700 meter. Terlalu berlebihan, kalau terlalu banyak akses jalan ditutup, tentunya sangat menganggu aktivitas," ujar Wahyono, seorang warga Jalan, Nusantara, Kelapa Dua, Depok.
Seorang warga Kelapa Dua, Depok lainnya, Budi mengatakan, semestinya tak perlu jalan ditutup. Karena kerusuhan terisolasi di dalam Rutan Mako Brimob yang cukup jauh dari jalan utama, Jalan M Yasin.
"Sangat jauh dari pemukiman, kami sendiri tidak tahu ada kerusuhan, nggak terdengar juga ada tembakan. Semestinya nggak harus ditutup, justru dengan keberadaan puluhan anggota Brimob dengan senjata laras panjang yang berjaga-jaga, membuat suasana mencekam dan membuat resah warga," tuturnya.