REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aipda Anumerta Denny Setiadi gugur bertugas saat tergabung dalam bawah kendali operasi (BKO) Densus 88. Denny sempat meminta keluarga tak khawatir atas statusnya di Densus 88.
Denny menjadi salah satu korban tewas kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ayah Denny, Acu Sumarna mengenang Denny sebagai anak yang baik, ramah, sopan, rajin, suka bergaul, dan sayang anak kecil.
Terakhir, Denny bertugas di Sat Narkoba, Polresta Bekasi. Kemudian, pria yang terakhir berpangkat Bripka itu di BKO-kan di Densus 88 sejak Februari 2018.
Sebenarnya, Denny memiliki cita-cita menjadi anggota Marinir karena kecintaannya dengan olahraga renang. "(Denny) penginnya jadi marinir karena suka renang. Tapi, saya tetap bangga pas dia masuk polisi," kata Acu di rumah duka Jalan Kramat IIIE, RT 08 RW 10, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (10/5).
Meskipun menjadi polisi, Acu mengatakan, Denny tetap bangga bertugas. Selain itu, Denny yang lolos masuk kepolisian pada 2004 berhasil atas prestasinya sendiri. Padahal, Acu mengatakan dirinya adalah seorang polisi yang bertugas di Polresta Bekasi.
"Kita arahkan dia supaya jadi polisi yang baik," ujar Acu.
Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di Rumah Tahan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (10/5) pagi. "Operasi penanggulangan pembebasan sandera sudah selesai aman dan terkendali dan seluruh napi teroris sejumlah 156 menyerahkan diri," ujar Syafruddin.
Operasi sterilisasi dilakukan hingga Kamis (10/5) pagi. Operasi tersebut berakhir sekitar pukul 07.15 WIB. Dari operasi ini, 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah. Satu napi tewas ditembak saat insiden terjadi pada Selasa (8/5) malam.
Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, narapidana menguasai seluruh enam blok Rumah Tahanan cabang Salemba. Enam orang, yakni lima polisi dan satu narapidana tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas kepolisian berhasil dibebaskan pada Rabu (9/5) tengah malam.