REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menyebut 155 narapidana terorisme di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Kompleks Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok belum mendapatkan progam deradikalisasi. Ke-155 napi itu kini telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
"Kita kan belum, masih di dalam pengawasan Densus. Kalau kami kan BNPT setelah diserahkan ke lapas-lapas baru kami masuk di program deradikalisasi," ujar Suhardi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).
Ia menyampaikan, program deradikalisasi akan diberikan setelah BNPT melakukan pemetaan dan assessment terhadap mereka. Setelah itu, para narapidana pun baru akan disebar ke lapas-lapas.
"Itu kan dipetakan dulu, mau di-assessment, sesuai klasifikasi clusternya. Baru disebar ke lapas-lapas, baru kami masuk," tambahnya.
Lebih lanjut, menurut dia, BNPT baru bisa memberikan program deradikalisasi setelah mendapatkan laporan dari Densus 88 yang menangani terlebih dahulu para napi terorisme tersebut. Setelah mendapatkan laporan, pihak BNPT baru melakukan assessment tingkat radikalisasi para narapidana.
"BNPT belum sama sekali di sana," kata Suhardi.
Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di Rumah Tahan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (10/5) pagi. "Operasi penanggulangan pembebasan sandera sudah selesai aman dan terkendali dan seluruh napi teroris sejumlah 156 menyerahkan diri," ujar Syafruddin.
Operasi sterilisasi dilakukan hingga Kamis (10/5) pagi. Operasi tersebut berakhir sekitar pukul 07.15 WIB. Dari operasi ini, 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah. Satu napi tewas ditembak saat insiden terjadi pada Selasa (8/5) malam.
Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, narapidana menguasai seluruh enam blok Rumah Tahanan cabang Salemba. Enam orang, yakni lima polisi dan satu narapidana tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas kepolisian berhasil dibebaskan pada Rabu (9/5) tengah malam.