Ahad 20 May 2018 19:03 WIB

Yusuf Mansur: Saya Sungguh Merasa Tak Layak Masuk Daftar

Yusuf Mansur mengucapkan terima kasih sudah diberi kepercayaan oleh pemerintah.

Rep: Irwan Kelana/muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
Ustaz Yusuf Mansur
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ustaz Yusuf Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansur meminta semua pihak berpikir positif dengan adanya pemuatan 200 nama pendakwah oleh Kementerian Agama. Bila ada persoalan terkait daftar tersebut, dia berharap hendaknya bisa dicarikan jalan keluar yang terbaik atau solutif.

"Terhadap daftar 200 penceramah itu, saya berusaha selalu positif. Namun sebelumnya saya berterima kasih karena nama saya sudah dipilih atau dimasukkan. Secara kenegaraan dan pemerintah, pemerintah sudah lumayan. Ada 200 penceramah yang diakui. Keren ini. Artinya negara, dalam hal ini pemerintah, mengakui. Bukan menjauhkan. Bukan menolak. Ini berita bagus,'' kata Yusuf Mansur, ketika dihubungi Republika.co.id , Ahad (20/5).

Menurutnya, masyarakat terbukti dalam hal ini begitu besar cinta sama ustaznya, sama ustazahnya, sama kiainya, sama gurunya, sama habaib-nya. "Sehingga dengan kecintaannya, ada yang bertanya, kok ustaz idolanya gak dimasukkan? Ini juga bagus. Ini bernilai positif karena kita bisa melihat besarnya kecintaan tersebut."

Selain itu, lanjutnya, bila akibat daftar itu timbul persoalan maka ini juga menjadi kesempatan bagi semua pihak terkait untuk duduk bersama memusyawarahkannya. Para pihak, misalnya, antara pemerintah dan berbagai ormas, dapat segera mencari solusinya. Demikian juga dicari jalan keluar bila ada persoalan antara pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat, maka juga harus dicari solusinya.

"Saya berusaha berada di tengah. Saya di Instagram, misalnya, hanya mengatakan, berterima kasih karena sudah ada di daftar itu, dan saya sungguh merasa tak layak masuk (daftar, red) itu. Sebab aslinya banyak aib, banyak cacat, banyak kekurangan. Bersyukur saya masih ditutup oleh Allah,'' tegasnya.

Menurut Yusuf Mansur, bila namanya masuk ke dalam daftar 200 nama penceramah tersebut, semua itu jelas dengan izin Allah semata. Dan ini merupakan sebuah amanah yang harus dijaga dengan baik.

"Namun, dengan dukungan doa dari semua pihak, saya kemudian berpikir bagaimana dengan nasib senior yang lain? Yang tidak masuk? Saya malah ngiri. Sebab mereka menjadi gak ikut ada tanggung jawab tambahan kepada beliau malahan. Keikhlasan para senior bisa tidak terganggu, sebab tidak ada di daftar nama itu. Dan di sini sekaligus saya juga merasa tidak ada pintu buat sombong karena termuat di daftar 200 pencermah itu,'' katanya lagi.

Untuk hal itu, tegas Yusuf Mansur, pihaknya mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia, untuk selalu berbaik sangka dan menghindari buruk sangka, serta terus berpikir positif. "Termasuk, meminta kepada pihak pemerintah juga harus bersikap positif terhadap pihak-pihak yang mempersoalkan daftar itu."

''Saya paham mereka yang protes dan mempersoalkan daftar itu saking cintanya, saking sayangnya, kepada Kementerian Agama. Ya, kayak orang-orang tua kita, kalau lihat anak kita, cucunya, sakit. Apa katanya? Oh, ini mau tumbuh gigi. Oh ini mau pinter, mau bisa berjalan. Dan ini, sungguh sangat menenangkan kita. Lihat pula kepada mereka yang gagal berangkat haji tahun kemarin. Katanya, oh Allah mungkin pengennya memberangkatkan saya sekeluarga. Bukan sendirian. Pokoknya kita jadi sejuk melihatnya,'' katanya.

Bahkan, lanjutnya, ketika melihat atau mengalami sebuah musibah semua pihak perlu berpikir positif dengan mengambil hikmahnya. ''Misalnya saat melihat ruko kita terbakar.  Maka ucapkanlah Alhamdulillaah karena anak-anak sudah besar. Sudah pada mandiri. Tugas ruko ini mensupport rezeki saya dengan izin Allah. Pokoknya kita jadi adem melihatnya,'' ungkap Yusuf Mansur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement