Senin 21 May 2018 01:06 WIB

Najib Minta Perlindungan

Tidak dirinci lebih lanjut bentuk ancaman yang diterima Najib.

Rep: Marniati/ Red: Friska Yolanda
 Polisi Malaysia menyita beberapa ratus tas dan lusinan koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari investigasi korupsi dan pencucian uang mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia Jumat, (18/5).
Foto: AP Photo
Polisi Malaysia menyita beberapa ratus tas dan lusinan koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari investigasi korupsi dan pencucian uang mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia Jumat, (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak meminta perlindungan kepada polisi. Najib khawatir akan keselamatannya setelah kepolisian mulai menyelidiki dugaan korupsi yang melibatkan dirinya.

"Najib telah mengajukan laporan polisi meminta perlindungan untuk dirinya dan keluarganya karena mereka takut akan keselamatan mereka setelah Pemilihan Umum ke-14," kata juru Najib kepada kantor berita Bernama.

Surat kabar Malay Mail melaporkan bahwa Najib meminta perlindungan saksi dari polisi karena ancaman yang ia peroleh. Namun, kedua media tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut bentuk ancaman yang diterima Najib. Juru bicara Najib juga tidak bersedia berkomentar lebih jauh terkait hal ini.

Sebelum resmi mundur, Najib juga telah meminta perlindungan polisi. Padahal, polisi telah ditempatkan di luar rumahnya selama sepekan terakhir dan dia masih dikawal polisi untuk kesehariannya.

Selama dua hari terakhir, orang-orang Malaysia disuguhkan dengan rekaman para petugas yang menggeledah rumah Najib. Petugas mengeluarkan tas dan kotak yang berisi barang lainnya. Penggeledahan ini ditayangkan di saluran-saluran berita dan diunggah ke platform media sosial.

Najib yang memerintah Malaysia selama hampir 10 tahun, dilarang meninggalkan negara itu setelah kekalahan dalam pemilihan 9 Mei lalu. Istri Najib, Rosmah Mansor juga ikut dicekal.

Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad, melakukan penyelidikan terkait 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), sebuah dana negara yang didirikan oleh Najib. Najib diduga menyelewengkan dana 1MDB hingga miliaran dolar AS.

Najib telah secara konsisten membantah tuduhan itu. Namun, gaya hidup istrinya memuat tuduhan korupsi sulit dihilangkan dari Najib.

Polisi telah menyita setidaknya 284 kotak tas desainer dan puluhan tas berisi uang tunai dan perhiasan. Barang-barang seperti tas Birkin dari Hermes, jam tangan dan barang berharga lainnya terlihat dibawa keluar dari satu kondominium di pusat kota Kuala Lumpur.

Agen anti-korupsi Malaysia ingin Najib kembali ke ibukota pada Selasa untuk memberikan pernyataan khusus terkait transfer dana senilai 10,6 juta dolar AS dana 1MDB ke akun milik Najib.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat juga ikut menyelidiki aliran dana 1MDB ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement