REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Pemerintah kota (Pemkot) Bekasi akan meluncurkan program sekolah sehat dalam waktu dekat. Pemkot Bekasi bekerja sama dengan Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Bina Masyarakat Peduli (BMP) ingin melatih anak sedini mungkin untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi R. Ruddy Gandakusuma menyambut upaya LSM BMP yang akan memberikan pelatihan dan wawasan kepada unsur tenaga pendidik. Mereka juga akan turut mengimplementasikan PHBS di masyarakat khususnya di lingkungan sekolah.
"Ini bagus agar anak dari kecil membiasakan pola hidup sehat dari hal-hal terkecil, seperti cuci tangan," ujar Ruddy di Kantor Walikota Bekasi, Selasa (22/5).
Ruddy berharap melalui Program Sekolah Sehat ini anak-anak sebagai generasi penerus Kota Bekasi dan bangsa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sebab adanya dukungan lingkungan sekolah yang sehat yang menerapkan PHBS. Seperti halnya PHBS yang juga telah diterapkan melalui penyediaan kantin sehat di sekolah-sekolah yang ada di Kota Bekasi.
"Peran stakeholder lain saya mengapresiasi perusahaan swasta yang mengoptimalkan program Civil Social Respon (CSR) sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata dia.
Adanya program ini, ia juga berharap seluruh masyarakat Kota Bekasi lebih sejahtera, lebih sehat, dan lebih berkualitas sehingga angka harapan hidup masyarakat kota Bekasi bertambah.
"Saya harap juga dinas terkait yang diberikan tugas agar beristiqomah karena itu adalah ladang ibadah bagi kita dengan berbagai latar belakang," ujarnya.
Ketua LSM BMP Salahuddin Hakim mengatakan, program edukasi kesehatan ini bertujuan membangun kesadaran dan pengetahuan hingga meningkatkan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat. BMP selaku mitra PT. Unilever, menerangkan, 60 sekolah tingkat sekolah dasar negeri (SDN), swasta serta madrasah yang tersebar di 12 kecamatan kota Bekasi, menjadi target pelaksanaan program sekolah sehat.
"Pada tahun ini kami mengkhususkan 4 kecamatan yang akan kami berikan pelatihan sehingga kami lebih fokus dalam mengelolanya," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika