REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan telah terjadi letusan freatik di Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (23/5), pukul 13.49 WIB. Letusan terjadi dengan durasi dua menit.
"Tinggi kolom asap tidak teramati karena kabut di seputar Gunung Merapi," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Agus, letusan freatik ketujuh selama Mei itu memicu hujan abu tipis yang dilaporkan terjadi di sekitar di Pos PGM Ngepos, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. "Untuk aktivitas seismik Merapi terpantau landai," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan letusan freatik pada Rabu siang itu tidak membuat masyarakat di lereng Gunung Merapi panik. Berdasarkan laporan tim BPBD DIY dan Kabupaten Sleman di lapangan, menurut dia, pascaerupsi terakhir negatif pergerakan warga untuk mengungsi.
Ada 50 orang lanjut usia (lansia) dan balita yang masih di huntap sejak kemarin. "Saya kira masyarakat mulai beradaptasi dan mungkin karena siang hari sehingga warga tidak terlalu khawatir. Sosialisasi juga saya kira mulai membuat masyarakat tenang," kata dia.