REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Keberadaan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi isu dalam debat putaran II Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magelang. Debat berlangsung di Grand Artos Hotel Magelang, Sabtu (26/5) malam.
"Orang mengatakan Borobudur itu dekat di mata, jauh di hati," kata calon wakil bupati Magelang nomor urut 2 M Zaenal Arifin di Magelang, Sabtu.
Pejawat wakil bupati menyampaikan hal tersebut menjawab pertanyaan dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Magelang nomor urut 1 Zaenal Arifin-Edy Cahyana. Keduanya bertanya, bagaimana mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, termasuk memanfaatkan keberadaan Candi Borobudur.
M Zaenal mengatakan ada beberapa potensi di Kabupaten Magelang yang bisa dibangun. Selain itu, dia mengatakan, perlu diadakan regulasi dan kepedulian serta komitmen dari pemerintah agar masyarakat Kabupaten Magelang dapat menikmati Borobudur sebagai magnetnya.
Kemudian, dia menambahkan, dikembangkan di wilayah-wilayah yang ada di Kabupaten Magelang. "Namun, selama ini yang berjalan masih banyak peraturan daerah yang tidak proinvestasi,” kata dia.
Bahkan, dia menyatakan, banyak izin di Kabupaten Magelang bertahun-tahun tidak keluar. “Ini menjadi persoalan yang ada di Kabupaten Magelang," katanya.
Karena itu, jika M Zaenal bersama pasangannya Rohadi diberi amanah untuk memimpin Kabupaten Magelang maka ada beberapa yang perlu dikontrol, yaitu yang tidak proinvestasi. Kedua, akan memberikan kemudahan pada investor.
Kemudian itu dengan komitmen agar masyarakat Magelang dapat menikmati ketika investor masuk ke Kabupaten Magelang. Selain itu, membuat izin yang kondusif untuk investor hadir di Kabupaten Magelang.
Ia mengatakan Magelang mempunyai potensi yang luar biasa dengan Candi Borobudur sebagai magnetnya dan dalam waktu yang tidak lama ada jalan tol di Kabupaten Magelang. Karena itu, hal ini harus ditangkap untuk mengembangkan zona-zona industri agar bisa berdiri di Kabupaten Magelang sehingga bisa menyerap tenaga kerja.
"Namun pada saat ini yang menjadi persoalan adanya kesulitan terkait dengan izin dan sebagainya, maka perlu adanya reformasi birokrasi," katanya.
Menanggapi jawaban cabup nomor urut 2, Zaenal Arifin mengatakan berbicara masalah Candi Borobudur memiliki keunikan luar biasa. Sebab, kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya merupakan kawasan strategis nasional.
"Borobudur ini memiliki kekhususan, ada tata ruang dan tata ruang itu yang menjadi pijakan pemerintah untuk menjaga pembangunan yang ada. Untuk bisa membangun di kawasan tersebut maka perlu revisi tata ruang," katanya.
Ketua KPU Kabupaten Magelang Afiffuddin menilai pada debat publik putran II lebih dinamis dibanding debat publik putaran I. "Harapan kami pada debat publik III pada 22 Juni 2018 akan lebih seru lagi," katanya.