REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Febrianto Adi Saputro
Pembina Persaudaraan Alumni (PA) 212 Rizieq Shihab terus mendorong terwujudnya koalisi keumatan yang dimotori Gerindra, PAN, PKS, dan PBB. Bahkan, Rizieq menyarankan agar koalisi keumatan dapat segera melakukan deklarasi terbuka sebelum penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2019.
Menurut Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif, dorongan tersebut disampaikan langsung Rizieq Shihab setelah digelarnya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PA 212 di Cibubur, Selasa (29/5). Rizieq yang saat ini masih berada di Arab Saudi mengingatkan, persatuan umat Islam Indonesia yang sudah terbangun dalam spirit 212 harus tetap terjaga dengan baik.
“Sehingga, akan berdampak pada kemenangan di Pilkada serentak 2018, Pileg, dan Pilpres 2019,” kata Slamet Ma’arif menyampaikan amanah Rizieq, Ahad (3/6).
Slamet melanjutkan, Rizieq Shihab juga mengapresiasi terkait nama-nama rekomendasi capres dan cawapres yang dihasilkan dalam rakornas tersebut. Rizieq menilai, semua calon yang direkomendasikan merupakan sosok yang bagus dan pantas memimpin negeri ini.
Karena itu, kata Slamet, semua calon yang direkomendasikan akan diberikan kesempatan yang sama untuk memaparkan visi dan misinya serta komitmennya dalam memperjuangkan Islam pada Ijtima Ulama pada Juli mendatang di Jakarta.
“Ijtima Ulama akan diadakan oleh GNPF Ulama (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) bekerja sama dengan DPP FPI dan PA 212,” ujar Slamet.
Slamet menjelaskan, hasil dari Ijtima Ulama akan didukung penuh oleh Rizieq sebagai capres dan cawapres dengan catatan koalisi keumatan tetap terjaga dan tidak bubar. Rizieq dalam pesannya juga menyerukan kepada umat Islam Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menunggu komando ulama.
Rakornas PA 212 menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satu rekomendasinya adalah mengusung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai salah satu kandidat calon presiden 2019-2024.
Berdasarkan surat hasil rekomendasi rakornas PA 212 yang ditandatangani Ketua Umum PA 212 Slamert Ma'arif dan Ketua Dewan Penasihat PA 212 Amien Rais, terdapat nama lainnya yang direkomendasikan sebagai bakal calon presiden. Mereka antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Selain nama bakal calon presiden, di dalam surat selebaran tersebut juga terdapat nama bakal calon wakil presiden yang direkomendasikan berdasarkan hasil rakornas PA 212, di antaranya Ahmad Heriyawan, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Anis Matta, Zulkifli Hasan, Eggi Sudjana, Bachtiar Nasir, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Hasil rakornas tersebut juga menyertakan beberapa syarat calon presiden dan calon wakil presiden. Beberapa syarat di antaranya, yaitu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, laki-laki dan sudah baligh, seorang WNI, beragama Islam dengan berakhlakul karimah, mampu mengatasi rasa lapar dengan mengaplikasikan harta barang temuan 20 persen, serta pendidikan terakhir minimal sarjana (strata satu/S-1).
Selain itu, syarat lainnya adalah berkomitmen menegakkan dan mengamalkan Pancasila yang termaktub di dalam UUD 1945, memiliki integritas dan keberanian membela agama, bangsa, dan negara, berkomitmen menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, serta tidak pernah terlibat dalam aliran sesat dan paham komunis.