Rabu 27 Jun 2018 00:10 WIB

Jokowi Ucapkan Selamat kepada Erdogan Melalui Telepon

Jokowi berharap kerja sama dengan Erdogan terutama untuk kemerdekaan Palestina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan saat upacara penyambutan di istana kepresidenan di Ankara, Turki, Kamis, (6/7).
Foto: AP/Burhan Ozbilici
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan saat upacara penyambutan di istana kepresidenan di Ankara, Turki, Kamis, (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki. Ucapan tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi lewat sambungan telepon pada Selasa (26/6) pukul 17.01 WIB.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia saya menyampaikan ucapan selamat kepada Yang Mulia atas terpilihnya kembali Yang Mulia sebagai Presiden Republik Turki," ucap Jokowi dikutip dari siaran resmi Istana. 

Baca: Anwar Ibrahim: Terpilihnya Erdogan adalah Kemenangan Islam

Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden menghubungi Erdogan saat berada di Istana Merdeka, Jakarta.

Jokowi juga menyambut gembira pelaksanaan pemilihan presiden dan parlemen Turki yang berjalan dengan lancar dengan antusiasme pemilih yang cukup tinggi. 

Seperti diketahui, Turki mengadakan pemilu pada Ahad (24/6) dan Recep Tayyip Erdogan terpilih setelah memperoleh suara terbanyak.

"Saya yakin melalui kepemimpinan yang arif dan bijak Yang Mulia, rakyat Turki akan semakin makmur," lanjut Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan komitmen Indonesia untuk bekerja sama secara erat dengan Turki demi kesejahteraan rakyat kedua negara. "Dan untuk mengedepankan kepentingan umat, khususnya kemerdekaan Palestina," tambahnya. 

Di akhir teleponnya, Jokowi pun mendoakan Presiden Erdogan sekaligus mengundangnya untuk berkunjung ke Indonesia.

"Semoga Yang Mulia terus diberkahi kesehatan dan kesuksesan dalam menjalankan tugas," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengakui bahwa kedua kepala negara tersebut memiliki hubungan dekat. 

"Presiden Jokowi memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Erdogan. Dalam banyak kesempatan, kedua pemimpin melakukan pembicaraan per telepon untuk membahas berbagai macam isu," ucap Retno.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement