Kamis 28 Jun 2018 14:22 WIB

PKB: Hasil Pilkada Bukan Tolak Ukur Pilpres

PKB yakin basis NU tetap kuat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kedua kiri) bersama istri Fatma Saifullah Yusuf (kedua kanan) dan anak-anak berpose dengan atribut yang disediakan di tempat pemungutan suara (TPS) 3 di Gayungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/6).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kedua kiri) bersama istri Fatma Saifullah Yusuf (kedua kanan) dan anak-anak berpose dengan atribut yang disediakan di tempat pemungutan suara (TPS) 3 di Gayungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Kekalahan pasangan calon Saifullah Yusuf-Puti Guntur di Pilkada Jawa Timur 2018 dianggap berpengaruh dalam pilpres 2019. Salah satunya menurunkan nilai tawar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencalonkan Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar untuk Pemilihan Presiden 2019.

Namun Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilil Fawaid tidak sepakat jika kekalahan pasangan yang diusung PKB di pilgub Jatim menjadi tolak ukur pilpres.

"Masih kuat. Jatim kalah dalam konteks bahwa dukungan kepada Gus Ipul aja. Tetapi bahwa apapun di Jawa Timur, kiai dan komunitas NU tetap bersatu. Kan enggak ada masalah," ujar Jazilil saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6).

Menurutnya, apa yang terjadi di pilkada Jawa Timur menunjukan sosok figur berperan penting dalam kemenangan. Sementara basis kalangan Islam atau Nahdliyin tetap kuat.

"Jadi apa yang terjadi di Jawa Timur hari ini membuktikan Jawa Timur basis dari kalangan Islam, Ahlussunnah atau NU, atau Islam rahmatan lil alamin yang sesuai dengan visi PKB. Jadi enggak ada soal itu," kata Jazilul.

Lagipula kata Jazilul, di luar kekalahan PKB di pilkada Jawa Timur, banyak juga kemenangan pasangan PKB di pilkada tingkat kabupaten kota di Jawa Timur. Sehingga hal tersebut menunjukan kekuatan suara PKB di Jawa Timur.

"Di pilkada Jawa Timur jangan cuma dilihat gubernurnya saja. Karena di pemilihan bupati, PKB kadernya banyak yang jadi. Dulu kan ngusung orang, sekarang kadernya. Di Pamekasan, di Lumajang, di Bojonegoro. Di kota Probolinggo. Itu kadernya  PKB lho yang jadi," kata Anggota Komisi III DPR tersebut.

Sementara di beberapa tempat lainnya, Jazilul mengatakan partainya telah mengevaluasi hasil Pilkada yang juga dimenangkan oleh pasangan dukungan PKB.

"Dari beberapa gubernur yang didukung oleh PKB ya biasa ada yang kalah dan menang. Akan tetapi hitungannya menanglah ya. Di Jawa Barat, di Kalimantan Barat. Termasuk juga di Sumatera Utara yang di ujung kita juga menang. Di Maluku Utara," ujarnya.
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement