REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat dihentikan pada pemerintahan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, gelaran Jakarnaval kembali digelar. Namun, anggaran untuk penyelenggaraan Jakarnaval 2018 dipangkas secara besar-besaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Tinia Budiati mengatakan, Jakarnaval terakhir kali diselenggarakan pada 2015. Kegiatan itu menelan biaya hingga Rp8 miliar. Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hanya menganggarkan Rp3,7 miliar.
"Terakhir kita mengadakan Jakarnaval itu tahun 2015, itu anggarannya sekitar Rp8 Miliar. Tapi sekarang itu anggarannya Rp3,7 (Miliar). Tetapi boleh buka file yang telah diselenggarakan 2015 dengan nanti kita bandingkan dengan yang sekarang," ujar Tinia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pemangkasan anggaran ini dilakukan dalam rangka penghematan. Kendati demikian, ia memastikan hal itu tidak akan mengurangi nilai seni dan budaya yang ditampilkan.
"Bukan artinya terus kita karena kita ingin pengurangan anggaran atau penghematan, terus engagement masyarakat itu dikorbankan, engagement of the art community dikorbankan, engagement of culture dan yang menjadi kearifan tradisi budaya Jakarta yang sudah 19 tahun itu dikorbankan," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Jakarnaval 2018 akan menjadi momen yang tepat untuk mempromosikan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Ia ingin masyarakat yang memiliki kreativitas dan inovasi di bidang seni dan budaya bisa ditampilkan. Dengan partisipasi dari orang-orang yang memiliki kecintaan pada kedua bidang tersebut, anggaran bisa kurangi hingga lebih dari 50 persen.
Ia menjamin dana itu akan digunakan secara efektif dan akuntabel. Ia meminta setiap kegiatan dikemas dengan efektif dan efisien, namun berdampak bagi masyarakat. Sandiaga menargetkan acara ini akan dikunjungi 500 ribu hingga satu juga orang. Acara ini juga digarapkan akan menjadi titik awal memasuki 40 hari sebelum Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
Jakarnaval terakhir dilaksanakan pada 2015. Anggaran yang digunakan membengkak dari Rp3,5 miliar menjadi Rp8 miliar. Pembengkakan ini disebut terjadi karena malam muda-mudi yang sebelumnya digelar secara terpisah, digabungkan dalam satu acara. Setelah 2015, acara Jakarnaval tak lagi diselenggarakan.