REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur menyampaikan belum memutuskan formasi penerimaan jumlah guru PNS. Ia menjelaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyampaikan adanya kekurangan guru di berbagai daerah. Karena itu, pengangkatan guru baru menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam penerimaan CPNS nanti.
"Jadi kita belum memutuskan formasi. Kemendikbud menyampaikan ada kekurangan guru, maka kita prioritaskan pengangkatan guru baru," ujar Asman di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7).
Kendati demikian, lanjut dia, pengangkatan guru honorer menjadi PNS harus melalui seleksi dan tes sesuai Undang-Undang yang berlaku. Jumlah penerimaan guru baru tersebut saat ini masih tahap finalisasi.
"Secepatnya. Kita targetkan paling lama akhir bulan atau awal bulan Agustus itu sudah putuslah. Pelaksanaan Agustus test, akhir tahun ini selesai," kata dia.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan mengangkat 100 ribu guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di 2018. Asman pun menyebut hingga saat ini belum disepakati jumlah guru yang akan diangkat nanti.
"Belum ditetapkan. Kekurangan itu sedang dikumpulkan berdasarkan data Dikbud dan usulan dari daerah. Karena yang memakai guru daerah jadi ada kabupaten kota," kata Asman.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, usai menutup Olimpiade Sains Nasional di Universitas Negeri Padang pada Jumat (6/7), menyampaikan usulan kuota pengangkatan guru honorer menjadi PNS sebanyak 100 ribu. Kendati demikian, hal ini tergantung dengan kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Kemendikbud telah menyerahkan data kekurangan guru di seluruh Indonesia kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Adapun data guru yang diserahkan yaitu sebanyak 730 ribu guru, mencakup guru level TK hingga SMA dan SLB.