Ahad 15 Jul 2018 00:46 WIB

Satu Terduga Teroris di Yogyakarta dalam Pengejaran

Baku tembak antara empat terduga teroris dan personel Densus 88 tak terhindarkan.

Suasana kilometer 9 Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (14/7) sore, seusai baku tembak Densus 88 dan terduga teroris.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana kilometer 9 Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (14/7) sore, seusai baku tembak Densus 88 dan terduga teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satu dari empat orang terduga teroris yang terlibat baku tembak dengan aparat Densus 88 di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (14/7) sore, berhasil meloloskan diri. Ia masih dalam pengejaran petugas.

"Diduga satu orang berhasil meloloskan diri saat dilakukan penyergapan. Saat ini masih dalam pengejaran petugas," kata Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Yulianto di lokasi kejadian Sabtu malam.

Menurut dia, saat dilakukan penyergapan terhadap kawanan yang diduga kelompok teroris tersebut, sempat terjadi perlawanan. Baku tembak antara empat terduga teroris dan personel Densus 88 tak terhindarkan.

Dalam kejadian tersebut tiga orang yang ditembak polisi semuanya laki-laki. Yulianto mengatakan, polisi melakukan penembakan karena para terduga teroris melakukan perlawanan.

Ia mengatakan, penyergapan ini hasil pengembangan dari penangkapan lima terduga jaringan teroris yang ditangkap di Bedingin Wetan, Sumberadi, Mlati, dan Kabupaten Bantul pada Rabu 11 Juli 2018.

"Dalam penyergapan tersebut dua orang petugas mengalami luka karena terkena senjata tajam. Satu pada bagian tangan dan satu di bagian pinggang. Petugas yang terluka juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY," katanya lagi.

ulianto mengatakan, petugas juga mengamankan satu senjata api laras pendek dan lima senjata tajam milik kawanan terduga teroris itu.  Ia juga memastikan bahwa kondisi keamanan wilayah DIY masih kondusif.

"Sampai saat ini kondisi tetap aman dan kondusif, pengamanan di tempat-tempat yang dinilai rawan juga terus dilakukan," katanya lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement