Jumat 20 Jul 2018 23:25 WIB

Kemarau, BPBD Sukabumi Waspadai Naiknya Potensi Kebakaran

Warga diimbau tidak membakar sampah atau barang mudah terbakar sembarangan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
kebakaran lahan gambut (Ilustrasi)
Foto: Antara
kebakaran lahan gambut (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mewaspadai naiknya potensi terjadinya kebakaran di musim kemarau. Sebabnya saat ini pun kejadian kebakaran mulai tinggi kasusnya di Sukabumi.

"Potensi kebakaran meningkat karena di musim kemarau daun dan batang pohon serta rumput mulai mengering,’’ ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Jumat (20/7). Sehingga ketika tersulut oleh api maka bahan tersebut akan terbakar dan merembet ke permukiman warga.

Zulkarnain mengimbau agar warga tidak membakar sampah atau barang mudah terbakar lainnya secara sembarangan. Bila hal tersebut dikhawatirkan akan terjadi kebakaran akibat merembet ke permukiman warga.

Menurut Zulkarnain, sebagian besar kasus kebakaran di Sukabumi karena hubungan pendek arus listrik. Ia meminta warga untuk memeriksa kondisi jaringan listrik. Jika jaringan seperti kabel mulai rusak dan instalasi karatan atau rusak maka harus segera diperbaiki.

Upaya antisipasi terjadinya kebakaran di musim kemarau ini lanjut Zulkarnain diperlukan karena tren kasus kebakaran pada 2018 mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Januari hingga Juni 2018 ini tercatat ada 14 kasus kebakaran. Jumlah ini belum ditambah dengan kasus kebakaran pada Juli.

Sementara pada 2017 lalu tercatat sebanyak 24 kasus kebakaran yang rata-rata melanda permukiman warga. Sementara pada pada 2016 kasus kebakaran hanya sebanyak 20 kasus. Data tersebut menunjukkan kasus kebakaran di Sukabumi terus mengalami peningkatan.

Selain di Kota Sukabumi, kejadian kebakaran juga beberapa kali melanda Kabupaten Sukabumi di awal kemarau. Terakhir kebakaran melanda dua rumah warga semipermanen di Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (11/7) malam lalu. Dampaknya seorang penghuni rumah yang sudah lanjut usia (lansia) meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Informasi dari aparat kepolisian menyebutkan, kebakaran tepatnya terjadi di Kampung Rawalentah RT 03 RW 04 Desa Cimenteng, Curugkembar pada pukul 23.00 WIB.

‘’ Laporan yang kami peroleh ada dua rumah warga yang terbakar,’’ ujar Kasubag Humas Polres Sukabumi, AKP Sunarto. Selain itu dilaporkan salah seorang warga yang tinggal di salah satu rumah meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Korban yang meninggal adalah Ny Jaah (85 tahun).

Menurut Sunarto, kobaran api berhasil dipadamkan setelah ada upaya pemadaman yang dilakukan warga sekitar dibantu aparat desa dan kecamatan. Caranya dengan menggunakan alat seadanya menyiram kobaran api dengan air.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran juga melanda permukiman warga di Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (11/7). Dampaknya sebanyak empat unit rumah warga ludes dilalap kobaran api.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, kebakaran terjadi di Kampung Baros RT 03 RW 04, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Rabu sekitar pukul 11.05 WIB.  Kebakaran tersebut diduga terjadi akibat adanya ledakan dari kompor gas di salah satu rumah warga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement