Sabtu 28 Jul 2018 06:18 WIB

Anies-Sandiaga Pastikan tak Arak Obor Asian Games 2018

eduanya hanya menerima obor saat mendarat di Jakarta.

Rep: sri handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
saat obor Asian Games tiba di Raja Ampat, Papua. Obor tersebut dibawa menyelam ke dalam laut Raja Ampat tepatnya di Paynemo oleh istri Kapolri, Tri Suswati Karnavian.
Foto: Humas Polri
saat obor Asian Games tiba di Raja Ampat, Papua. Obor tersebut dibawa menyelam ke dalam laut Raja Ampat tepatnya di Paynemo oleh istri Kapolri, Tri Suswati Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno memastikan tak akan ikut menjadi pembawa obor Asian Games 2018. Begitu pula dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Keduanya hanya menerima obor saat mendarat di Jakarta sesuai jadwal yang telah ditentukan INASGOC.

“Saya dan Pak Gubernur sudah memutuskan tidak akan membawa obor, kita mensupervisi dan berharap ini akan betul-betul memeriahkan,” kata Sandiaga di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (27/7).

Menurut Politikus Partai Gerindra tersebut, api Asian Games seharusnya dibawa oleh para tokoh berprestasi dan inspiratif. Jikapun dibawa oleh pejabat, ia harus memiliki prestasi yang tak kalah penting.

Sandiaga mencontohkan, tokoh seperti Haji Chaerudin atau Babeh Idin bisa pantas diminta mengarak obor Asian Games. Ia merupakan tokoh berprestasi yang membuat Hutan Kota Jagakarsa tanpa bantuan dana dari pemerintah.

Obor juga bisa dibawa oleh para seniman, budayawan, tokoh agama, maupun masyarakat berprestasi. Hal ini diharapkan memberikan rasa aman dan memperkokoh perstuan masyarakat melalui inspirasi dan prestasi yang ditorehkan.

Obor Asian Games 2018 sudah tiba di Indonesia sejak awal Juli 2018. Obor ini akan diarak sejauh 18.000 kilometer mengelilingi beberapa kota di Indonesia. Tak hanya di darat, api Asian Games 2018 juga dibawa menyelam di laut Raja Ampat.

Adapun rute kirab obor Asian Games 2018:

1. Prambanan-Daerah Istimewa Yogyakarta-Solo (17-19 Juli)

2. Blitar Kepanjen-Malang-Bromo-Probolinggo-Situbondo-Bondowoso (19-21 Juli)

3.Banyuwangi (21-23 Juli)

4. Gilimanuk-Kuta-Denpasar-GWK (23-24 Juli)

5. Mataram (24-25 Juli)

6. Raja Ampat-Sorong (26-28 Juli)

7. Tj. Bira-Makassar (28-30 Juli)

8. Banjarmasin (30-31 Juli)

9. Banda Aceh (31 Juli)

10. Danau Toba (31 Juli- 1 Agustus)

11. Pekanbaru (1-2 Agustus)

12. Bukit Tinggi (2-3 Agustus)

13. Jambi (3 Agustus)

14. Palembang, Banyuasin, Pematang Hilir, Prabumulih, JSC, Ogan Ilir (4-7 Agustus)

15. Bandar Lampung (8-9 Agustus)

16. Serang (9-10 Agustus)

17. Kab. Purwakarta, Bandung, Garut (10-13 Agustus)

18. Cianjur-Bogor (13-15 Agustus)

19. Bogor-Istana-SUGBK (15-18 Agustus)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement