REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah tertahan sampai tengah malam (selama enam jam) di Bandara Hang Nadim, akhirnya Neno Warisman bisa menginap di sebuah hotel di Batam. Tadi pagi sekitar pukul 08.30 WIB acara deklarasi Gerakan 2019 Ganti Presiden di sebuah masjid di Batam Center akhirnya terlaksana. Neno setelah itu pun pulang ke Jakarta pada tengah hari.
"Alhamdulillah, meski setelah ada ramai-ramai di bandara Batam acara deklarasi sukses. Kami menginap di sebuah hotel. Paginya langsung deklarasi. Yang hadir sangat banyak, saya kira di atas 15 ribu orang. Bahkan ada yang menginformasikan kepada saya ribuan orang menunggu deklarasi di masjid itu sejak semalam,’’ kata Neno Warisman, kepada Republika.co.id, Ahad (29/7).
Neno yang datang bersama delapan orang termasuk penggubah lagu 2019 Ganti Presiden, Sang Alang, mengaku belum lega bila belum sampai rumah. Di dalam perjalanan dia menyatakan tak tahu apakah nanti ada pengadangan di Bandara Jakarta masih ada atau tidak. ’’Ah mudah-mudahan tidak ada,’’ ungkapnya.
Belakangan ini Neno memang menjadi pusat perhatian. Beberapa waktu Gerakan Deklarasi Gerakan 2019 Ganti Presiden yang diadakan di Solo menjadi sorotan. Ini karena masa yang akan ikut deklarasi itu berkumpul di depan Gerai Jualan Martabak ‘Markobar’ milik anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming.
Setelah itu, Neno kemudian menuai kehebohan baru ketika mobil Avanza yang tengah diparkir di depan rumahnya pada tengah malam terbakar. Bagian depan mobil itu hangus. Pihak keamanan menyatakan mobil itu terbakar karena ada dudukan aki yang jatuh dan menyebabkan terjadinya hubungan pendek.
"Saya masih tetap heran kenapa kedatangan saya jadi bikin heboh dengan adanya masa mengadang. Banyak orang diperiksa akibat kedatangan saya. Pemilik hotel tempat saya menginap semalam pun ikut diperiksa,’’ kata Neno seraya mengungkapkan bila hujatan, makian, sampai perlakuan kasar, baginya menjadi hal biasa dan ini akibat pilihan gerakannya.
Sampai Sabtu (28/7) tengah malam pukul 24.00 WIB, aktivis perempuan dan salah satu penggagas gerakan 2019 Ganti Presiden, Neno Warisman, sempat masih tertahan di Bandara Hang Nadim Batam. Dia tetap tak bisa keluar karena ada sejumlah masa yang datang ke bandara untuk menolak kedatangannya.
‘’Saya dengar Pak Wakapolda sudah datang di Bandara, tapi saya sekarang belum bertemu beliau. Ketua FPI Batam dan Ketua Partai Gerindara Batam juga dikabarkan datang, tapi masih belum bisa ketemu saya. Katanya melalui telepon akan negosiasasi enam mata antara saya, Wakapolda, dan Ketua FPI. Tapi saya katakan bicara terbuka saja dengan banyak orang,’’ kata Neno.
Menurut Neno, dia datang bersama delapan orang. Salah satu di antaranya adalah musikus Sang Alang selaku pencipta lagu 2019, Ganti Presiden.
‘’Mereka masih menemani saya. Saya tunggu akhirnya nanti seperti apa yang akan terjadi. Yang pasti saya sampai detik ini masih di Bandara,’’ ujarnya.
Kala itu Neno mengatakan, pihak aparat Polsek dan polres setempat memang ada. Namun, keterangan yang dia dapat dari aparat katanya belum mampu membubarkan masa di depan yang terdiri yang menghalangi kedatangannya.
“Baru saja kabar terakhir ketua panitia dipaksa untuk menandatangani pernyataan membatalkan acara deklarasi besok. Dan polisi akan jamin keselamatan saya kalau acara dibatalkan,’’ kata Neno saat itu.
Pada tengah malam itu, terlihat dalam foto yang dikirimkan Neno itu, tampak dia duduk diruang tunggu bandara. Dia hanya duduk dengan penutup muka sendirian. Bandara terlihat mulai lengang.
Seperti telah diberitakan Republika.co.id sebelumnya, Beberapa waktu lalu. Deklarator gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera mengungkapkan, Neno Warisman adalah sosok penting dalam gerakannya. Dia memang salah satu penggerak dan pencari dananya.
"Sekarang ini adanya ada sekitar Rp 40 juta. Itu hasil sumbangan dari para relawan yang dermawan, tapi donatur terbesarnya itu Ibu Neno Warisman," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat ditemui di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Ahad (6/5).