Selasa 31 Jul 2018 17:13 WIB

Survei LSI: Publik Semakin Khawatir dengan Terorisme

Persentase publik yang khawatir dengan terorisme mencapai 82 persen.

[Ilustrasi] Gladi resik simulasi pengamanan terorisme Asian Games 2018 di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jumat (27/7).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
[Ilustrasi] Gladi resik simulasi pengamanan terorisme Asian Games 2018 di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan, publik semakin khawatir dengan aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu di Indonesia. Persentase publik yang khawatir mencapai 82 persen. 

“Publik yang menyatakan biasa saja 9,3 persen. Nyaris tidak ada yang menyatakan semakin tidak khawatir, karena angkanya hanya nol koma saja. Sisanya menyatakan tidak tahu, tidak jawab," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa saat memaparkan hasil surveinya "Isu Terorisme dan Harapan Publik", di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (31/7).

Menurut dia, publik berharap munculnya civil society yang power full untuk menanggulangi isu terorisme. Sebab, aksi terorisme sudah berada di titik nadir, dengan melibatkan Ibu rumah tangga dan anak-anak.

Publik yang semakin khawatir dengan aksi terorisme ini jika dilihat dari jenis kelamin, mayoritas laki-laki maupun perempuan semakin khawatir dengan aksi terorisme ini. Sebanyak 80,5 persen untuk laki-laki, dan 83,5 persen untuk perempuan.

"Perempuan sedikit lebih khawatir dibandingkan dengan laki-laki," ujar Ardian.

Jika dilihat dari pemeluk suatu agama, lanjut dia, di semua pemeluk agama mayoritas merasa semakin khawatir dengan aksi terorisme ini. Lebih dari 80 persen semua pemeluk agama, semakin khawatir dengan aksi terorisme.

Untuk segmen pendidikan, memperlihatkan hal yang sama. Apapun jenjang pendidikannya, kata dia, semakin khawatir dengan aksi terorisme ini. 

Responden yang lulus SD atau di bawahnya, Tamat SLTP/Sederajat, tamat SLTA/sederajat, menunjukkan lebih dari 80 persen menyatakan semakin khawatir dengan aksi terorisme ini. Untuk jenjang pendidikan pernah kuliah atau di atasnya, yang semakin khawatir juga mayoritas berada pada angka 76,9 persen.

Ardian menambahkan, wong cilik maupun wong berada (menengah ke atas) mayoritas menyatakan semakin khawatir dengan aksi terorisme ini. Mayoritas pemilih partai menyatakan semakin khawatir dengan aksi terorisme ini. Partai pendukung pemerintah, maupun partai yang berada di luar pemerintah, pemilih-pemilihnya menyatakan semakin khawatir dengan aksi terorisme.

Survei itu dilakukan pada 28 Juni hingga 5 Juli 2018 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode sampel acak bertingkat dengan 1.200 responden dan margin of error sekitar 2,9 persen.

Survei dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia. LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif melalui analisis media, FGD, dan in depth interview.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement