REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji coba penutupan pintu tol sebagai simulasi lalu lintas Asian Games berdampak pada kemacetan panjang di Jalan RE Martadinata, Ancol, Pademangan, Jakut. Panjang kemacetan melebihi satu kilometer dalam simulasi lama perjalanan bus atlet dari Wisma Atlet Kemayoran, Jakpus, menuju TMII di Jaktim.
Pantauan Republika.co.id, Rabu (1/8), kemacetan di Jalan RE Martadinata dapat terlihat dari jalan tol tempat bus atlet melintas menuju Wisma Atlet Kemayoran, Jakpus. Karena posisi jalan tol memang merupakan jalan layang. Terlihat juga sejumlah pengemudi keluar dari dalam mobilnya sembari mengipas-ngipas badannya karena kegerahan.
Simulasi dilakukan berdasarkan rujukan Undang-Undang No. 2 tahun 2002, Undang-Undang No. 22 tahun 2009, Peraturan Kapolri No. 22 Tahun 2010, serta Rencana Kerja Dit Lantas Polda Metro Jaya Nomor: Kep/92/VI/2017 tanggal 29 Juni 2017, untuk menyiapkan rute Asian Games 2018.
Simulasi dilakukan dari Wisma Atlet Kemayoran menuju salah satu venue Asian Games yakni TMII. Setelah melakukan apel pukul 07.00 WIB, seluruh personel dipersiapkan terlebih dahulu dan baru mulai berangkat menuju venue pukul 09.00 WIB.
Pintu tol yang dilalui saat simulasi dari Wisma Atlet ke TMII adalah:
1. Ancol Barat (KM 21/800)
2. Jembatan Tiga 1 (KM 24)
3. Angke 2 (KM 17/800)
4. Tanjung Duren (KM 14/200)
5. Off Ramp RS Harapan Kita
6. Slipi 2 (KM 11/600)
7. Podomoro (KM 17/600)
8. Rawamamgun (KM 07/400)
9. Pedati (KM 02/200)
10. TMII 1 (KM 02/200)
Dalam simulasi, rombongan keluar dari gerbang Wisma Atlet pukul 09.03 dan tiba di venue dalam wilayah TMII pukul 09.30 WIB. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, venue tersebut adalah untuk pertandingan Kabaddi, sebuah pertandingan yang berasal dari India.
Cabang olahraga yang kurang diketahui masyarakat Indonesia ini, permainannya serupa dengan Gobak Sodor, dan sudah dimainkan di India secara turun temurun sejak ribuan tahun silam. Para sejarawan berspekulasi, permainan ini berasal dari zaman prasejarah di negara bagian Tamil Nadu hampir 4.000 tahun yang lalu.
Kemudian, dari venue kembali ke Wisma Atlet. Dari sana akan terlihat kemacetan di Jalan RE Martadinata itu.
Pintu tol yang dilalui untuk kembali ke Wisma Atlet dari TMII adalah:
1. Gd Panjang 2 (KM 22/400)
2. Jembatan Tiga 2 (KM 23)
3. Angke I (KM 18/200)
4. Jelambar 2 (KM 16/200)
5. Slipi 1 (KM 11/200)
6. Sunter (KM 17/200)
7. Jatinegara (KM7/200)
8. Kebon Nanas (KM 4/200)
9. TMII GT Dukuh 2 (KM 2)
Untuk kepulangan dari TMII ke Wisma Atlet, jarak tempuh tidak terlalu ditargetkan. Artinya perjalanan bisa lebih santai, namun tetap akan ada pengawalan. Kemudian, Dirlantas menyebutkan akibat adanya kemacetan pintu tol yang ditutup akan dikurangi.
"Jadi kami simpulkan bahwa, saat atlet berangkat ke venue dengan 10 pintu tol ditutup dari pukul 06.00-17.00 WIB kemudian kembalinya (ada sembilan pintu tol) dari pukul 12.00-21.00 WIB, ini kita kurangi," jelas Dirlantas di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, usai melakukan simulasi buka tutup pintu tol pada Rabu (1/8).
Keputusan itu didapat dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama efektivitas penggunaan jalan tol, kedua kondisi di luar jalan tol atau dampaknya. Namun keputusan tersebut masih akan dikaji kembali oleh pihak terkait.
Empat pintu tol yang ditutup saat berangkat adalah Angke 2, Slipi 2, Tanjung Duren, dan TMII 1. Sementara untuk arah pulang adalah TMII 2, Slipi 1 dan Angke 1. Para atlet akan melalui jalur yang sama untuk menjangkau semua venue.
Venue yang dimaksud adalah, GBK, Pondok Indah Golf, GOR Bulungan, TMII, Velodrome Rawamangun, dan GOR Popki Cibubur. Untuk venue di Pondok Indah Golf akan melalui jalur tol yang sama. Bus atlet akan keluar dari tol untuk melalui jalur arteri.
"Tetap ada (pengawalan) untuk bus yang melalui jalan arteri. Ada penutupan jalan (sementara)," kata Dirlantas.