REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pembangunan Terminal Metro Starter Depok, akan dilaksanakan mulai 6 Agustus 2018. Proyek prestisius Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menggandeng investor PT Andika Investa ditargetkan pembangunannya selesai selama satu tahun.
"Untuk kelancaran pembangunan untuk sementara Terminal Terpadu Margonda Depok dialihkan," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Depok, Dadang Wihana di lokasi proyek Terminal Metro Starter Depok, Kamis (2/8).
Dadang Wihana mengutarakan, pihaknya juga telah mensterilisasi Terminal Terpadu Margonda Depok dari angkutan umum dan para pedagang. "Kendaraan umum akan dialihkan dengan pintu masuk terminal dari Jalan Margonda dan pintu keluar terminal ke Jalan Arif Rahman Hakim (ARH)," terangnya.
Direktur PT Andika Investa, Soemarsono Hadi mengatakan pada prinsipnya pihaknya bisa melakukan pembangunan setelah seluruh isi terminal pindah karena ini bagian dari pelayanan publik. Sebab khawatir bila tidak dipindah ada material yang membahayakan calon penumpang.
"Untuk dana pembangunan terminal modern ini menelan biaya Rp 1,3 triliun," tegasnya.
Soemarsono menjelaskan, pembangunan terminal juga akan menitik beratkan sarana prasarana yang menunjang tekhnologi modern. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan transportasi, sarana dan prasarana juga harus menyesuaikan sebagai contoh hideknya, pelayanan aksesibilitas, dan ruang tunggu yang full AC.
"Ini terminal modern yang terkoneksi untuk mempermudah masyarakat dalam transportasi. Terintegrasi antara angkutan bus dan kereta api listrik (KRL). Terdapat juga area komersil, pusat perbelanjaan, hotel dan apartemen," jelasnya.
Soemarsono menambahkan, Terminal Metro Starter Depok akan berbasis Transit Oriented Development (TOD). Maksudnya, adalah bagaimana mengsinkronkan hubungan perubahan antarmoda dengan berbagai tipe transportasi, juga terdapat pusat perbelanjaan, hotel dan apartemen.
"Jadi masyarakat akan mudah berpergian dan diharapkan dengan kenyamanan transportasi, masyarakat dapat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum," harapnya.