Sabtu 04 Aug 2018 06:39 WIB

Pengunjung Padati Padang-Indian Ocean Music Festival

Acara tersebut digelar di kolong Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membuka gelaran Padang-Indian Ocean Music Festival 2018 di kolong Jembatan Siti Nurbaya, Kota Padang, Jumat (3/8).
Foto: Sapto Andika / Republika
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membuka gelaran Padang-Indian Ocean Music Festival 2018 di kolong Jembatan Siti Nurbaya, Kota Padang, Jumat (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Warga Kota Padang menyemuti panggung Padang-Indian Ocean Music Festival (PIOM Fest) 2018, Jumat (3/8) malam. Acara yang digelar untuk yang kedua kalinya ini digelar di kolong Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang.

Setelah penampilan pembuka oleh grup musik Pentas Sakral dari Padang, 11 musisi lainnya dijadwalkan menampilkan sajian musik etnik di atas panggung PIOM Fest 2018. Kesebelas musisi lainnya adalah Baria Vung Tao dari Vietnam, Katsu Mizumachi dan Miho LGI dari Jepang, Eric Trinduo dari Mauritania, serta Sonya Mazumdar dan Das Lakshman dari India.

Kemudian ada juga Pacha Chalwanka dari Peru, Flame of The Forest dari Singapore, Dol Mayang Sari dari Bengkulu, Darak Badarak dari Pariaman, dan grup Sawahlunto New Ensamble dari Sawahlunto.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, gelaran PIOM Fest 2018 ini sekaligus mengukuhkan posisi Kota Padang sebagai kota penyelenggara event. Mahyeldi berharap berbagai acara dan festival kesenian yang diadakan mampu menggeser stigma Kota Padang sebagai 'kota transit' belaka.

Perkembangan pembangunan dihasilkan dari multi sektor, salah satunya pariwisata. Di sini, sektor ini bergerak cukup baik dan mampu menstimulasi sektor lainnya," ujar Mahyeldi saat membuka PIOM Fest 2018, Jumat (3/8).

Catatan Pemkot Padang, sektor pariwisata di Kota Padang mampu tumbuh hingag 30 persen pada 2017 lalu, dibanding 2016. Penilaian ini diukur dari pertumbuhan angka kunjungan wisatawan dan juga sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Mahyeldi juga berharap, musisi-musisi lokal dari Sumatra Barat bisa memanfaatkan ajang ini untuk berkolaborasi dengan musisi mancanegara. Tak hanya itu, ia juga mendorong musisi lokal bisa sekaligus bertukar ide dan pikiran dengan musisi dari luar negeri.

"Ada tujuh negara yang akan tampil. Mudah-mudahan ini menjadi pendorong untuk hadirkan kreativitas yang lebih baik," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement