Ahad 05 Aug 2018 20:21 WIB

Warga di Mataram: Gempa Kali ini Lebih Kencang

Setelah gempa, listrik mati dan bahkan informasinya kaca-kaca hotel pecah.

Warga Mataram keluar rumah dan terjadi kemacetan di Jalan Majapahit, Mataram, Ahad (5/8), lantaran adanya isu tsunami.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Warga Mataram keluar rumah dan terjadi kemacetan di Jalan Majapahit, Mataram, Ahad (5/8), lantaran adanya isu tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat merasakan gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter pada Ahad malam, seperti bergelombang. "Gempa kali ini seperti gelombang," kata warga Praya, Lombok Tengah, Oji, saat dihubungi dari Jakarta, Ahad malam (5/8).

Menurutnya, gempa yang terjadi kali ini, lebih kencang terasa dibandingkan dengan gempa pada pekan lalu yang berkekuatan 6,4 SR. Setelah gempa, listrik mati dan bahkan informasinya kaca-kaca hotel di Mataram ada yang pecah.

Dirinya juga menyebutkan dari informasi tim yang sedang perjalanan pulang dari pengungsian di Sembalun, melihat tiang-tiang listrik tumbang. "Suasana lebih mencekam dari sebelumnya. Pesawat saya yang belum 'take off' juga sampai agak goyang. Ini jadinya pesawat Garuda 'delay'," katanya.

Sementara itu, warga melihat kilauan cahaya berwarna hijau dari langit arah utara Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat terjadi gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter pada pukul 19.46 Wita.

"Saya lihat langit di arah utara keluar cahaya hijau, seperti petir menyambar," kata Mallias, warga Perumnas Mataram yang ketika gempa bumi terjadi berada di Perumahan Lingkar Asri Kota Mataram, Ahad malam.

Begitu juga disampaikan Slamet Prabowo, bapak satu anak yang berhasil menyelamatkan anaknya yang sedang tidur lelap di kamar lantai dua rumahnya itu, melihat kilauan hijau dari langit arah utara.

"Apa mungkin itu, hijau terang bercahaya dari arah utara, Wallahu a'lam," kata Slamet.

Mallias dan Slamet bersama warga lainnya di Perumahan Lingkar Asri Kota Mataram berhamburan keluar rumah ketika terjadi guncangan hebat tersebut. Bahkan, pascagempa terjadi, listrik dengan seketika padam.

Wartawan Antara yang baru tiba melakukan peliputan di lokasi gempa bumi sebelumnya, yakni di Kabupaten Lombok Timur, keluar mengamati kondisi Kota Mataram.

Terlihat hiruk pikuk masyarakat Kota Mataram yang berhamburan keluar rumah yang ditambah dengan padamnya listrik sebagian besar di wilayah Kota Mataram.

Hingga berita ini dibuat, terlihat masyarakat berkumpul di lapangan terbuka maupun pinggiran jalan raya. Mungkin, karena takut untuk kembali ke rumahnya, mereka bertahan di luar rumah.

Untuk wilayah Kecamatan Ampenan, seluruh masyarakat mulai berbondong-bondong ke arah timur Kota Mataram, bergegas meninggalkan rumahnya untuk mencari lokasi yang lebih aman.

Kepanikan masyarakat terlihat akibat muncul informasi dari laman web BMKG yang menyatakan bahwa gempa bumi berkekuatan 7 SR tersebut berpotenai tsunami dengan posisi 8,37 LS-116,48 BT yang berlokasi 18 km arah barat laut Kabupaten Lombok Timur.

Namun, dari informasi yang tersiar dari patroli lapangan kepolisian, tidak ada tanda-tanda yang mengarah munculnya tsunami. Hingga berita ini dibuat, getaran gempa bumi masih terus terjadi. Namun gempa bumi yang dirasakan tidak sebesar yang terjadi pada pukil 19.46 Wita.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement