REPUBLIKA.CO.ID, BATANGHARI -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi, menargetkan untuk merampungkan pembangunan 9 unit sumut bor di Provinsi Jambi selama 2018. Kesembilan sumur bor yang dibangun di 7 kabupaten/kota ini mampu mengalirkan 567 ribu meter kubik air bersih untuk 26 ribu jiwa.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar, menjelaskan bahwa pembangunan 9 unit sumur bor direncanakan menelan anggaran Rp 3,9 miliar. Hingga Agustus 2018 baru dua sumur bor yang rampung dibangun, terletak di Desa Kemingking Dalam, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Batanghari dan satu unit lagi di Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Sementara tujuh unit lainnya ditargetkan selesai dibangun sebelum akhir tahun ini.
"Ini sejalan dengan program kami untuk membangun penyediaan air bersih di wilayah-wilayah sulit air di Indonesia," ujar Rudy, Senin (6/8).
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, sejak 2005 hingga 2017 sudah terbangun 1.782 unit sumur bor di daerah tertinggal dan kesulitan air bersih. Totalnya, sumur-sumur bor yang dibangun Badan Geologi mampu mengalirkan air bersih dengan debit 100 juta meter kubik pertahun. Seluruh sumur bor yang telah dibangun di 33 provinsi dan 312 kabupaten ini mampu memasok air bersih untuk 5 juta jiwa. Di Jambi sendiri, sudah ada 28 unit sumur bor yang dibangun sejak 2005 lalu.
Selain sumur bor, Kementerian ESDM juga menyalurkan bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM. Program ini dilakukan sebagai langkah pra-elektrifikasi untuk masyarakat yang tinggal di daerah 3T (Terpencil, Tertinggal, dan Terluar). Pemerintah memasang 807 unit LTSHE di Jambi pada 2018 ini.