REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN - Hujan deras sejak Senin (6/8) sore mengakibatkan debit air di sungai yang melalui Nagari Anduriang, Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat meluap. Puncaknya, banjir bandang terjadi pada Selasa (7/8) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dan menerjang sedikitnya tujuh rumah.
"Ini karena curah hujan sejak Senin cukup tinggi. Tim kami sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan," ujar Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizki Nugroho, Selasa (7/8).
Ketujuh rumah yang terdampak, masing-masing milik Sison (50 tahun), Dayang (40 tahun), Siin (30 tahun), Mustapa (40 tahun), Mak Ani (60 tahun), Piek Ami (61 tahun), dan satu unit surau Sikumbang. Sebagin dari keluarga yang rumahnya terdampak banjir bandang berprofesi sebagai petani.
"Banjir bandang juga merendam lebih kurang lima hektare sawah," kata Rizki.
Polres Padang Pariaman mencatat nihilnya korban jiwa dalam musibah ini. Hingga kini kepolisian dan BPBD Padang Pariaman masih menaksir angka kerugian akibat banjir bandang.
Sebelumnya, pada Maret 2018 lalu, banjir juga sempat melanda dua nagari di Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman.
Ada 11 unit rumah masyarakat terendam banjir setinggi 120 Cm. Sebanyak 40 masyarakat sempat dievakuasi di rumah salah seorang masyarakat di Korong Kubu Ladang Panih.
Berdasarkan penghitungan sementara, kerugian materil masyarakat diperkirakan 20 ekor kambing, ikan nila siap panen 23.000 ekor, dan ikan kaluih 900 ekor. Banjir juga merendam 15 hektar sawah milik warga terendam.