REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan masih menelusuri pelaku pelemparan bom molotov ke rumah bakal caleg PDIP, Kapitra Ampera. Polisi menyelidiki pelaku pelemparan molotov melalui rekaman CCTV yang ada di rumah Kapitra.
"Diduga ya berjumlah dua orang (pelakunya). Kita sudah lihat CCTV-nya. Jadi berdasarkan rekaman CCTV di rumah, pelaku diduga dua orang. Saat ini tim masih mengidentifikasinya," kata Stefanus saat dihubungi, Selasa (7/8).
Kemudian, Kapitra Ampera sendiri saat dikonfirmasi membenarkan pemeriksaan CCTV yang ada di rumahnya tersebut, sudah dilakukan. Namun wajahnya belum dapat diidentifikasi karena masih dalam pemeriksaan.
"Di CCTV nampak (terduga pelaku). Di CCTV ada empat orang saya lihat. Ada satu pemotor menyisir (berjumlah dua orang). Satu lagi motor eksekutor (berjumlah dua orang)," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/8).
Baca juga: Kapitra Ngaku Diintai Orang tak Dikenal Sejak Gabung ke PDIP
Berdasarkan rekaman kamera CCTV miliknya, terduga pelaku memakai helm dan menggunakan penutup mulut. Nampak salah seorang terduga membawa tas. Sebelumnya, rumah kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, diduga dilempari bom molotov oleh orang tidak dikenal. Kapitra sendiri membenarkan pelemparan bom molotov ke rumahnya yang berada di wilayah Tebet, Jakarta Selatan itu, sekitar pukul 19.15 WIB.
"Iya, rumah abang di (lempar) molotov," kata dia di Jakarta, Senin (6/8).
Kapitra menceritakan awal terjadinya ledakan itu, dapat dilihat dari CCTV yang terlihat di rumahnya, kejadiannya pun berlangsung cukup cepat. Setidaknya ada dua bom molotov yang meledak di dua sisi rumahnya, yakni di garasi dan hampir mendekati ruang tamu rumahnya.
"Itu langsung pecah. Saya punya cctv bisa dilihat nanti. Saya masih di masjid, tadi istri ngasih tahu. Dua molotov, satu pecah di garasi. Itu dilempar, di garasi, masuk ke dalam rumah," jelas dia.