Selasa 07 Aug 2018 13:31 WIB

Bupati: Korban Meninggal di Lombok Barat Sementara 16 Orang

Ribuan kepala keluarga (KK) di Lombok Barat terdampak gempa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi beristirahat dalam tenda darurat yang dibangun di sekitar pemukiman tempat tinggal mereka di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Warga terpaksa tinggal di tenda darurat di ruang terbuka seperti sawah, lapangan dan halaman rumah mereka karena khawatir akan adanya gempa susulan
Foto: Zabur Karuru/Antara
Pengungsi beristirahat dalam tenda darurat yang dibangun di sekitar pemukiman tempat tinggal mereka di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8). Warga terpaksa tinggal di tenda darurat di ruang terbuka seperti sawah, lapangan dan halaman rumah mereka karena khawatir akan adanya gempa susulan

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan, gempa berkekuatan 7 skala richter (SR) menguncang hampir 10 kecamatan di Lombok Barat. Namun yang terparah terjadi di empat kecamatan yakni Kecamatan Gunung Sari, Batu Layar, Lingsar dan Narmada. Fauzan menyebutkan, ribuan kepala keluarga (KK) di Lombok Barat terdampak gempa.

"Untuk korban meninggal akibat gempa di Lombok Barat mencapai 16 orang," ujar Fauzan di Lombok Barat, Selasa (7/8).

Ia menyampaikan, jumlah tersebut mengalami penambahan sekitar tujuh orang dari data awal sebanyak sembilan korban yang meninggal dunia. Korban meninggal terbanyak di Lombok Barat adalah di kawasan Gunung Sari yang merupakan titik terparah terjadinya gempa di kawasan Lombok Barat. Fauzan langsung membentuk tim penanganan gempa untuk membantu masyarakat yang menjadi korban di empat kecamatan.

 "Tim yang kita bentuk ini sebenarnya concern di empat kecamatan itu, tapi tidak melupakan kecamatan yang lain. Jadi Camat di enam kecamatan tetap koordinasi dengan semua Kepala Desa. Saat ini kita lagi koordinasi sama propinsi termasuk pak Gubernur supaya Dana Desa (DD) bisa dipakai untuk darurat ini," lanjutnya.

Sementara itu, dari pantauan guncangan gempa merobohkan ratusan rumah warga. Beberapa titik terparah terjadi di empat kecamatan tersebut, seperti di Desa Selat, Kecamatan Narmada di mana gempa hampir meratakan ratusan rumah warga dengan tanah. Syukurnya tak ada korban jiwa di wilayah itu, namun informasi yang diperoleh ratusan warga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Usai memantau korban gempa di Desa Selat Kecamatan Narmada, Bupati melanjutkan pemantauan ke Desa Dopang dan Desa Guntur Macan Kecamatan Gunungsari. Terakhir pemantauan dilanjutkan di Desa Sandik Kecamatan Batu Layar. Sama seperti di Desa Selat, ratusan rumah warga juga menjadi korban. Bahkan beberapa tempat suci turut mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Ratusan KK terpaksa mengungsi mencari tempat yang aman, baik di lapangan, persawahan hingga di perbukitan untuk menghindari terjadinya gempa susulan," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement