REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyesalkan maraknya aksi pencurian pascagempa dengan skala 7.0 SR yang terjadi pada Minggu (9/8). Masih saja ada oknum yang memanfaatkan situasi di tengah bencana.
"Harta benda warga banyak yang hilang akibat ditinggal mengungsi," kata Bagus, salah satu warga Selaparan di Mataram, Kamis (9/8).
Ia menyebutkan barang yang hilang bermacam-macam mulai dari gas tabung, makanan toko, hingga sepeda motor milik masyarakat yang rumahnya ditinggal mengungsi. Bahkan warga juga mendapat laporan terkait hilangnya hewan ternak seperti kuda dan sapi milik warga.
"Di Mataram saja kami mengumpulkan informasi ada sekitar 70 lebih motor hilang setelah gempa," tambahnya.
Baca juga, BMKG Ungkap Alasan Ilmiah Gempa Susulan Terus Guncang Lombok
Mendukung pernyataan Bagus, Farouk warga Mataram juga membenarkan adanya aksi pencurian setelah gempa. "Makanya di sekitar rumah sekarang kami gilir untuk ronda, walau warganya sudah mengungsi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kampung terdampak gempa kondisinya memang relatif sepi. Rumah yang ditinggalkan beberapa masih dalam kondisi terbuka. Selain itu, masih terlihat beberapa barang yang bernilai ekonomis di antara reruntuhan bangunan yang roboh seperti sepeda motor, perlengkapan rumah tangga hingga barang elektronik.
Kondisi tersebut disayangkan warga yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagus dan Farouk berharap, aparat dapat lebih aktif untuk menjaga keamanan selain berfokus pada penanganan korban gempa.