REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban meninggal akibat gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat hingga saat ini mencapai 515 jiwa. "Jumlah korban meninggal sampai hari ini tercatat 515 orang, sedangkan luka-luka totalnya 7.145 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam Konferensi Pers Update Penanganan Dampak Gempa di Nusa Tenggara Barat, di Jakarta, Selasa (21/8).
Dia mengatakan jumlah pengungsi dari bencana itu mencapai 431.416 jiwa. "Ini data sejak lima hari lalu," tuturnya. Selain itu, Sutopo menuturkan jumlah rumah rusak mencapai 73.843 unit, sementara ada 798 fasilitas umum dan sosial yang terdampak gempa bumi Lombok itu.
Gempa-gempa yang menyumbang kerugian dan kerusakan itu diawali dengan gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) pada Ahad (29/7), gempa berkekuatan 7 SR pada Ahad (5/8), gempa berkekuatan 6,5 SR pada Ahad siang (19/8), dan gempa 6,9 SR pada Ahad malam (19/8).
Gempa 6,4 SR menyebabkan 20 orang meninggal dunia dan 412 orang luka-luka. Gempa 7 SR menyebabkan 479 orang meninggal dan 7.121 orang luka-luka. Gempa 6,5 SR mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka. Kemudiam gempa 6,9 SR menyebabkan 14 orang meninggal dan 24 orang luka-luka.