REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan menyatakan wilayahnya aman dari ancaman terorisme. Pernyataan itu muncul sebagai respons atas penerbitan peringatan keamanan dari Pemerintah Australia, yang berdampak pada pembatalan acara "#AussieBangetCorner" di Kampus Universitas Airlangga.
"Polrestabes menjamin keamanan bagi seluruh warga Surabaya, termasuk Konsulat Jenderal Australia di Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Peringatan keamanan dari Pemerintah Australia itu diumumkan pada hari Kamis (23/8). Konsul Jenderal Australia di Surabaya Chris Barnes pada hari itu kemudian membatalkan kehadirannya di acara #AussieBangetCorner di Kampus Universitas Airlangga Surabaya.
Kampus Universitas Airlangga
Kegiatan di Kampus Universitas Airlangga yang dimaksudkan untuk memberi wawasan bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke negara Australia itu pun akhirnya juga batal digelar. "Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, menginformasikan bahwa kami menjamin keamanannya di Surabaya," ujarnya.
Faktanya, sampai hari ini kondisi Kota Surabaya masih tetap kondusif. "Indonesia aman, Surabaya aman," ucap mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Selatan itu.
Rudi menganjurkan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya menghubungi Polrestabes jika membutuhkan bantuan pengamanan dan pengawalan dalam acara yang digelarnya. Dia memastikan personel Polrestabes Surabaya setiap harinya telah rutin melakukan patroli dan penjagaan, khususnya terhadap fasilitas umum dan warga asing.
"Kami siap melakukan pengawalan dan penjagaan terhadap siapapun yang akan menggelar kegiatan di Surabaya," tuturnya.