REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pharrell Williams merupakan sosok yang berjasa bagi kekuatan Ariana Grande melawan trauma pascakejadian di Manchester, Inggris. Penyanyi itu mendesak kuat Grande untuk menyelesaikan penggarapan lagu yang didedikasikan untuk korban.
"Dia (Pharrell) agak memaksa saya untuk keluar, karena saya berada di tempat yang benar-benar buruk secara mental," ujar Grande, dikutip dari Aceshowbiz, Sabtu (25/8).
Williams harus memaksa Grande untuk merekam karena dia masih begitu tersendat-sendat tentang tragedi itu. Peristiwa yang telah terjadi tahun lalu itu sangat membekas di hati dan pikiran musisi berusia 25 tahun itu.
Lagu yang begitu sulit itu adalah Get Well Soon yang muncul di album baru Sweetener. Lagu tersebut didedikasikan untuk korban pengeboman Manchester Arena, dan dalam wawancara Paper, penyanyi No Tears Left to Cry mengakui itu adalah lagu yang sulit untuk direkamnya.
"Saya selalu cemas, saya sudah cemas selama bertahun-tahun. Namun, ketika saya pulang dari tur mencapai puncak yang sangat berbeda dan intens," ujar Grande.
Dengan luka mental yang begitu kuat, penyanyi Bang Bang ini begitu kesulitan untuk bangkit. Namun, sosok Pharrell ini datang dan mendorongnya untuk bangkit membantu menyembuhkan luka yang ada.
"(Pharrell) seperti, 'Kamu harus menulis tentang itu. Kamu harus membuatnya menjadi musik dan mendapatkan ini, dan aku berjanji itu akan menyembuhkanmu'. Dan itu benar-benar membantu," kata Grande.
Get Well Soon mencoba memberikan suasana yang bisa menggambarkan perasaan Grande tentang peristiwa itu. Dia membuat keheningan panjang di akhir dan waktu berjalan keseluruhan lima menit dan 22 detik (5:22), untuk melambangkan tanggal tragedi di Manchester, 22 Mei.