Sabtu 25 Aug 2018 12:44 WIB

Penanganan Kasus Kekerasan Belum Dipahami

Perlu sinergi dalam mengatasi masalah perempuan dan anak

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Menteri PPPA, Yohana Yembise dalam Pertemuan Reuni Senior Perempuan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jumat (3/8).
Foto: Dok Kementerian PPPA
Menteri PPPA, Yohana Yembise dalam Pertemuan Reuni Senior Perempuan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jumat (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID,Semua Elemen Harus Bersinergi Tangani Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan

 

JAKARTA -- Pemahaman dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Karenanya, perlu ada sinergi dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak yang kompleks ini. 

 

Untuk mengatasi hal tersebut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah mencanangkan program unggulan dalam upaya mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak. Three Ends menjadi program yang diharapkan dapat merangkul semua elemen anak negeri untuk bergerak bersama mengatasi masalah ini.

 

"Tiga masalah utama yang harus diakhiri yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi," kata Menteri PPPA Yohana Yembise melalui pesan tertulis, Sabtu (25/8).

 

Yohana mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak bukanlah tindakan terpuji dan harus segera diakhiri. Fakta lain yang membuat dia miris adalah mayoritas pelaku kekerasan dan eksploitasi perempuan dan anak, ternyata orang dekat korban. 

 

"Kebanyakan pelaku ternyata merupakan orang-orang yang biasa tinggal satu rumah dengan mereka atau juga berada satu lingkungan dengan mereka," ujar Yohana.

 

Karena itu Kemen PPPA mempunyai program yang sifatnya pencegahan kekerasan terhadap anak, salah satunya partisipasi anak dalam forum anak. Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Lenny N Rosalin menyatakan, strategi pencegahan kekerasan terhadap anak dapat dilakukan mulai dari lingkungan terdekat anak yakni keluarga.

 

Karena keluarga adalah pengasuh pertama anak yang berpengaruh dalam membangun karakter anak. Keluarga juga merupakan tempat anak-anak memperoleh hak-haknya sekaligus tempat anak-anak mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya dalam suasana yang menyenangkan. 

 

"Kemudian kami juga sangat mendukung partisipasi anak dalam Forum Anak, karena disitu anak diajarkan cara menghadapi tindak kekerasan dan bagaimana anak dapat aktif berpartisipasi dalam berbagai bidang,” ungkap Lenny.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement