Senin 27 Aug 2018 22:24 WIB

Pulangkan Neno Warisman, BIN Bantah Berpihak

BIN menyebut langkah pemulangan untuk mencegah kericuhan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Akivis perempuan dan salah satu penggagas gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman
Foto: Ist
Akivis perempuan dan salah satu penggagas gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto membantah tudingan tidak netral dalam menyikapi kasus penolakan deklarasi gerakan #2019GantiPresiden.

Begitupula pada kasus pemulangan paksa aktivitas gerakan tersebut, Neno Warisman dari Pekanbaru ke Jakarta, Sabtu (25/8) lalu. Justru, kata ia, tindakan BIN di Pekanbaru itu untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

Wawan menjelaskan, langkah yang diambil Kepala BIN daerah (Kabinda) Riau diperlukan supaya tidak terjadi kericuhan akibat adanya penolakan. Karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka yang pertama disalahkan adalah BIN.

 

"Ini adalah langkah antisipasi agar tidak terjadi bentrokan dengan masyarakat yang menolak kehadiran Neno," ungkap Wawan saat menggelar konferensi pers di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/8) malam.

 

Baca juga,  Neno Warisman Akhirnya Dipulangkan dari Pekanbaru.

 

Apalagi, lanjut Wawan, Kabinda di Provinsi merupakan penanggung jawab Kominda (Komite Intelijen Daerah) yang memiliki tugas harus berada di garis depan guna mengambil langkah preventif untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.

 

Selain itu, pemulangan kembali Neno Warisman ke Jakarta adalah jalan terbaik untuk menghindari bentrokan serta jatuhnya korban. Juga berpotensi memunculkan masalah baru atas legalitas acara tersebut

 

Maka dengan demikian, Wawan menegaskan BIN netral dan tidak ada keberpihakan terhadap satu gerakan politis tertentu. Bahkan dia memastikan bahwa BIN juga bersikap netral dalam pemilihan umum (pemilu) termasuk pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

 

Namun BIN berkewajiban untuk meminimalisir terjadinya benturan. "Saya tegaskan tidak ada keberpihakan atau upaya tidak netral dari BIN dalam perhelatan pemilu, akan tetapi menjaga keselamatan warga dan upaya cegah dini untuk hal-hal yang tidak diinginkan mutlak harus dilakukan," tegasnya.

 

Kendati demikian, Wawan meminta maaf apabila dalam menjalankan tugasnya, Kabinda dinilai bersikap kasar terhadap rombongan Neno Warisman. Wawan mengatakan dalam kondisi capek, wajar jika tindakan kurang menyenangkan dari Kabinda itu terjadi.

 

Maka Wawan memohon dimaafkan jika ada sikap kasar atau kurang berkenan. "Jika kurang, silakan kritisi yang penting demi sesuatu yang lebih baik," tutur Wawan. 

Sebelumnya,  Neno Warisman diadang saat keluar dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau ketika akan menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden dan dipulangkan kembali ke Jakarta. Dalam video yang beredar Neno dikawal dengan polisi bersenjata lengkap. Pihak BIN daerah (Binda) setempat juga terlibat dalam pemulangannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement