REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini mengirimkan dokumen rinci kepada anggota kabinet dan Komite Luar Negeri dan Pertahanan Knesset. Dalam laporan itu, Kepala IDF Jenderal Gadi Eisenkot mengatakan pasukannya siap untuk berperang.
"Laporan tentang kesiapan dilakukan sebagai bagian dari kepatuhan terhadap undang-undang yang disahkan pada tahun 2008, setelah Perang Lebanon Kedua 2006, yang menetapkan pengawasan yang lebih dekat terhadap kesiapan tempur IDF," ujar Eisenknot dalam laporan yang dikirim ke Komite Luar Negeri seperti dikutip laman Haaretz, Rabu (5/9).
Laporan tersebut membahas keseluruhan kesiapan militer dari berbagai cabang dan divisi. Sementara laporan kesiapan di setiap area ditandatangani oleh jenderal yang relevan saat ini menjabat.
"Pasukan kami memiliki tingkat kekuatan yang tinggi dan kesiapan untuk perang berkaitan dengan skenario ancaman apapun," ujar Eisenknot.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab atas kesiapan tentara untuk berperang, dia menyatakan, bahwa IDF dipersiapkan untuk misi apapun yang diperlukan. Mereka memiliki tentara dengan intelijen dan superioritas udara, kemampuan darat, dan pengalaman operasional yang diuji setiap hari di setiap arena perang.
Meskipun begitu, menurutnya dalam kesiapan tempur pasti ada saja kurangnya. Ia menyontohkan seperti, adanya kesenjangan yang berada di samping manajemen dan prioritas risiko. Oleh karenanya ia bertugas untuk mengatur dan menyesuaikan sehingga bisa mempertahankan kualitas yang ada.
"Kami, para komandan, bertanggung jawab untuk menyesuaikan proses membangun kekuatan untuk mempertahankan kualitas dan keunggulan IDF di masa sekarang serta untuk mengeksploitasi berbagai kesempatan untuk menyesuaikan IDF pada tantangan masa depan," kata dia.
Pada Selasa (4/9) IDF mengatakan, tentara yang ia miliki sekarang lebih kuat daripada dulu. Angkatan Darat berpendapat konsep tempurnya, kualitas intelijen, presisi pengadaan, ruang lingkup pelatihannya dan status suku cadang dan inventaris lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
"Saya mendapat kesan bahwa kami memiliki kekuatan operasional untuk manuver pada tingkat setinggi mungkin," ujar Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman saat mengunjungi latihan militer di utara pada Selasa.