Selasa 18 Feb 2014 15:58 WIB

Di bawah Kemdikbud Research University Dinilai Sulit Berkembang

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Joko Sadewo
Riset di Laboratorium (ilustrasi)
Riset di Laboratorium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Pendidikan Arief Rachman mengatakan, tidak masalah jika perguruan tinggi berada dalam naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristek dan PT).

“Di bawah Kemdikbud perguruan tinggi merasa research university  tidak  berkembang. Sebab perguruan tinggi lebih ditekankan pengembangannya dalam bidang keilmuwan, bukan penelitian dan riset,” kata Arief.

Sejumlah negara, ujar Arief, pembangunannya lebih maju dari pada Indonesia sebab pembangunan mereka berdasarkan penelitian dan riset yang ada. Perguruan tinggi di sana kedudukannya berada di bawah Kemenristek sehingga mereka lebih banyak melakukan penelitian dan riset secara maksimal.

“Kalau perguruan tinggi berada di bawah naungan Kemenristek,  maka research university akan lebih berkembang. Penekanan perguruan tinggi akan lebih banyak pada riset dan penelitian yang berguna bagi pembangunan,” terang Arief.

Seharusnya, kata Arief, pembangunan kota-kota di Indonesia, dibangun berdasarkan penelitian dan riset terhadap wilayah geografis dengan musim hujan dan musim kemarau. Namun faktanya pembangunan hanya berdasarkan pemikiran spontan, akhirnya kota jadi tidak tertata.

Sebagai contoh,  Indonesia ingin membangun Wamena, harus diteliti dulu kultur apa yang ada di Wamena, industri atau pertanian. Pembangunan di Wamena harus dibuat berdasarkan hasil penelitian sehingga pembangunan bisa tepat sasaran, bukan hanya berdasarkan pemikiran spontanitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement