REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 40 kampus diberi mandat oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk menyelenggarakan Program Studi Program Profesi Insinyur (PS-PPI). Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, program rintisan ini ditargetkan akan dilaksanakan pada September mendatang.
Menurut Nasir, PS-PPI merupakan salah satu upaya dalam menghadapi persaingan dunia maupun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kompetisi pada profesi keinsinyuran menjadi hal penting untuk ditekankan dalam menghadapi era ini. Untuk itu dibutuhkan program penguatan profesi agar bisa membantu meningkatan kompetisi para sarjana lulusan keinsinyuran ini.
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam menyusun ketentuan kompetensi yang dibutuhkan. Dengan kata lain agar lulusan teknik dan ilmu terapan lainnya mampu mendapat pengakuan di bidangnya.
Sebanyak 40 kampus itu wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Beberapa di antaranya, yakni tersedianya kelembagaan dan memiliki akreditasi institusi yang baik. “Serta memiliki sekurang-kurangnya lima prodi teknik,” kata Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro dalam acara Sosialisasi PS-PPI di Gedung D Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).
Adapun beberapa PT yang akan menyelenggarakan program profesi ini antara lain:
1. Insitut Teknologi Bandung
2. Universitas Gajah Mada
3. Insitut Pertanian Bogor (IPB)
4. Universitas Indonesia
5. Insitut Teknologi Sepuluh November
6. Universitas Brawijaya
7. Universitas Sebelas Maret
8. Universitas Diponegoro
9. Universitas Hasanuddin
10. Universitas Andalas
11. Universitas Negeri Malang
12. Universitas Negeri Yogyakarta
13. Universitas Kristen Petra
14. Universitas Riau
15. Universitas Lampung