REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Daun pandang wangi merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dengan mudah ditemukan di pekarangan rumah di Indonesia. Manfaat daun pandan wangi sangat banyak.
Selain memberikan warna hijau yang alami untuk makanan, daun pandan wangi yang memiliki keharuman yang khas ini sering digunakan sebagai rempah-rempah, bahan baku pewangi, dan tanaman obat. Siaran pers IPB yang diterima Republika.co.id, Senin (19/6) menyebutkan, selain berbagai manfaat tadi, daun pandan wangi juga berkhasiat sebagai obat.
Pandan wangi merupakan tumbuhan daerah tropis yang dapat tumbuh di tempat-tempat lembab. Daun pandan wangi mengandung senyawa seperti tanin, alkaloid, flavonoid, dan polifenol yang memiliki bioativitas sebagai antioksidan. Sehingga dapat menurunkan resiko penuaan dini dan komplikasi berbagai penyakit.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri dari Diki Yulianzah, Karisma Mardatillah, Dwitya Citra Esti, Defly Nadila Putri dan Nurdiana Saraswati, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-E) 2017, membuat inisiatif untuk memanfaatkan khasiat daun pandan wangi secara optimal. Mereka membuat sebuah penelitian mengenai fromulasi antikolesterol yang berasal dari pandan wangi.
Penelitian yang dilakukan di Unit Pengelola Hewan Laboratorium (UPHL), Laboratorium Farmasi dan Laboratorium FIFARM FKH IPB ini membuat infusa dengan aquades yang berbahan dasar pandan wangi. Lalu pengujian antikolesterol infusa dilakukan terhadap tikus jantan wistar dengan konsentrasi tertentu.
Diki Yulianzah yang merupakan Ketua Kelompok PKM mengemukakan, ada beberapa alasan yang mendasari dipilihnya daun pandan wangi sebagai salah satu penangkal kolesterol. Salah satu di antaranya, kandungan yang terdapat pada daun pandan tidak menyebabkan meningkatnya kolesterol jahat, malah menurunkan.
“Kandungan tanin dapat mengikat asam empedu di usus dan akhirnya dibuang melalui feses, lalu kandungan fenol yang terdapat di dalam pandan wangi dapat menghambat oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) yang akhirnya dapat menurunkan kecendrungan untuk memiliki kolesterol berlebih,” ujar Diki.
Ia menambahkan, kolesterol merupakan metabolit yang mengandung lemak sterol, memiliki bentuk seperti lilin dan terdapat pada sel manusia dan hewan. Kolesterol dalam darah dapat meningkat bila terdapat lemak jenuh yang memasuki tubuh, yang pada umumnya diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. “Akan tetapi lemak yang terdapat pada tumbuhan umumnya merupakan lemak yang tak jenuh. Lemak tersebut mampu menurunkan tingkat kolesterol dalam darah,” tuturnya.
Diki mengemukakan, pemasokan daun pandan yang berasal dari pasar di Bogor ini menggunakan daun pandan sebagai sumber infuse anti kolesterol berdasar pada manfaat yang melimpah pada daun pandan. “Tim penelitian kami berharap hasil infusa antikolesterol ini dapat menjadi sumber informasi mengenai alternatif obat penurun kolesterol yang dapat diperoleh dengan mudah dan memiliki kandungan alami, sehingga tidak memiliki efek samping bila dibandingkan dengan obat kimiawi,” papar Diki Yulianzah.