Rabu 17 Oct 2018 15:45 WIB

Menristekdikti: PTNU Harus Manfaatkan Teknologi

Pandangan NU lebih identik dengan pesantren daripada perguruan tinggi harus diubah

Menristek Dikti, Muhammad Nasir
Foto: pbnu
Menristek Dikti, Muhammad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan perguruan tinggi di bawah Perguruan Tinggi Nadhlatul Ulama (PTNU) harus memanfaatkan teknologi dalam sistem pembelajaran.

"PTNU harus memanfaatkan teknologi dalam sistem pembelajaran. Melalui kerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) ini diharapkan bisa meningkatkan mutu dari perguruan tinggi di bawah PTNU," ujar Nasir usai penandatanganan nota kesepahaman pembelajaran sistem daring dengan UT di Jakarta, Rabu (17/10)

Secara usia, PTNU masih muda dibandingkan dengan universitas lainnya, yakni mulai didirikan pada 1998. Nasir berharap, melalui kerja sama dengan UT tersebut dapat mengejar ketertinggalan dari perguruan tinggi lain. Selama ini, lanjut Nasir, NU lebih identik dengan pondok pesantren dibandingkan dengan perguruan tinggi. Menurut dia, pandangan itu yang perlu diubah.

Menurut Nasir, perguruan tinggi harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, karena saat ini era disrupsi. Pekerjaan yang ada saat ini, belum tentu ada dalam beberapa tahun ke depan.

"Hal ini berdampak pada perguruan tinggi, nanti perguruan tinggi besar jangan bangga karena memiliki banyak dosen, karena dosen bisa saja menjadi pengangguran karena teknologi. Begitu juga kampus juga bisa menjadi museum dengan teknologi," kata dia.

Untuk itu, Nasir meminta perguruan tinggi tidak menutup mata dengan teknologi. Dunia perguruan tinggi juga harus berubah total. Perwakilan dari PBNU, Prof Mansur Ma'shum, mengatakan jumlah perguruan tinggi di bawah PTNU 257 kampus.

"Kami siap melakukan digitalisasi agar ketimpangan antara PTNU dengan perguruan tinggi lain tidak tertinggal jauh," kata dia.

Pihaknya dan warga NU siap melakukan digitalisasi perguruan tinggi di bawah NU.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement