Senin 25 Mar 2013 20:25 WIB

M Nuh: UN Harus Terhindar dari Kecurangan

Rep: Fenny Melisa/ Red: Hazliansyah
Mendikbud  Mohammad Nuh
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan Ujian Nasional yang akan dilaksanakan pada 15 April mendatang harus terhindar dari segala bentuk kecurangan.

Hal tersebut ditegaskan Nuh pada Rapat Sosialisasi DAK Dana BSM & Dana Alokasi penggadaan Buku Ahad malam (24/3).

"UN kali ini harus bebas dari segala bentuk kecurangan. Apalagi, saat ini UN menjadi salah satu pintu masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) selain nilai rapor. Ini menandakan UN sebagai bentuk pengakuan dari perguruan tinggi (PT) terhadap proses belajar mengajar pada jenjang SMA/SMK," ujar Nuh.

Nuh mengungkapkan selama ini PT belum percaya pada hasil proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada jenjang SMA/SMK. Karena itu, beberapa waktu lalu, proses penerimaan PTN dilakukan dengan menyeleksi para peserta melalui ujian tertulis.

Menurut Nuh, dengan dijadikannya UN tahun ini sebagai penerimaan ke jenjang PTN menandakan peran UN semakin tinggi. 

Nuh mengatakan target lulus 100 persen jangan menjadi momok yang membuat pelaksanaan UN menjadi ternodai dengan kecurangan.

"Jangan karena target lulus 100 persen tapi melanggar aturan. Realistis saja. Boleh target tapi bukan dengan memberikan bocoran atau melakukan kecurangan lain tapi maksimalkan persiapan dengan try out (TO)," kata Nuh.

Apalagi, lanjut Nuh, komposisi kelulusan saat ini ditentukan 60 persen oleh Ujian Sekolah (US) dan 40 persen UN. "Insya allah kalau persiapan menghadapi soal maksimal akan lulus semua," jamin Nuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement