REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) Ujian Nasional (UN) Senin (22/4).
Sidak dimulai 05.50 WIB. SMPN 30 Jakarta Utara menjadi lokasi pertama sidak. Ruang pertama yang dikunjungi mantan Rektor ITS tersebut yaitu ruang pengambilan soal Subrayon 3 Jakarta Utara yang terletak di lantai 1 SMPN 30.
Didampingi Kadisdik DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto Mendikbud melihat soal-soal UN SMP yang masih tersegel untuk 8518 siswa dari 86 SMP/Paket B Rayon 2 Subrayon 3 Jakarta Utara.
"Alhamdulillah pada hari ini Senin (22/4) UN untuk SMP/SMP LB/MTs/Paket B bisa terlaksana serentak. Kami bersyukur tidak ada jadwal UN SMP yang bergeser," kata Nuh.
Pada hari pertama pelaksanaan UN, Nuh mengajak agar memulai pelaksanaan UN dengan berdoa supaya siswa dapat mengerjakan soal UN dengan lancar dan penuh dengan kejujuran.
"Pertama, mari kita awali UN dengan berdoa. Semoga adik-adik kita bisa mengerjakan UN dengan baik," ujar Nuh.
Kedua, Nuh meminta agar panitia UN mengawal dengan baik pelaksanaan UN. Jangan sampai ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal UN karena kekurangan soal/LJK.
"Dalam amplop, berisi 21 soal dan di tingkat provinsi/kabupaten/kota juga ada stok soal. Jika kurang satu atau dua, bisa diambil dari cadangan itu. Jika kurangnya massif dimungkinkan untuk fotokopi karena ini emergency," jelas Nuh.
Lokasi kedua sidak UN oleh mantan Menkominfo itu yakni SMP Al Khairiyah 1 Pagi, MTs Al Khairiyah 2, MTs Ash Shidiqiyah, MTs Al Mubasyyirin, dan MTs Almuhajirin di Kecamatan Koja. Jakarta Utara.
Di akhir sidak, Mendikbud kemudian membacakan doa agar siswa SMP/MTs/SMP LB/Paket B dapat dengan lancar mengerjakan soal UN. "Selamat bekerja," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika