Kamis 25 Apr 2013 22:00 WIB

Polisi Harus Ungkap Penyebar Kunci UN

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pihak Kepolisian diminta untuk segera mengungkap oknum penyebaran isu kunci jawaban soal ujian nasional (UN) di wilayah tersebut. Sebab, selain diragukan kebenarannya, hal itu dinilai meresahkan siswa yang melangsungkan UN.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jatim, Harun mengatakan, penyebar kunci jawaban itu harus ditelusuri. Karena menurutnya, pelaksanaan UN di Jatim berjalan tertib dan sesuai prosedur, sehingga kerahasiaanya dianggap dapat terjamin.

"Polisi tidak perlu lagi dorong untuk mengungkap hal tersebut, karena itu sudah menjadi kewajibannya dalam menyikapi keresahan masyarakat," kata Harun pada Republika saat dikonfirmasi, Kamis (25/4).

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya telah berkordinasi dengan seluruh pimpinan pemerintah daerah (pemda) di tiap-tiap kabupaten dan kota Jatim untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

Dia menduga, penyebaran kunci jawaban ini dilakukan oleh oknum yang berniat mengacaukan jalannya UN. Karena itu, dia mengimbau agar para siswa tidak menghiraukan adanya pesan jawaban tersebut.

"Saya yakin, tingkat kebenarannya tidak signifikan," ujarnya.

Sebelumnya, saat penyelenggaran UN SMA dan SMP sederajat, para siswa dihebohkan dengan adanya pesan yang membeberkan kunci jawaban soal. Adapun penyebarannya ada yang melalui short messege service (sms) ataupun blackberry messengger (bbm).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement