REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang dipandang lebih baik daripada UN SMA.
Hingga hari terakhir pelaksanaan UN SMP Kamis (25/4) kekurangan soal bisa diatasi tanpa memfotocopy soal seperti yang terjadi pada UN SMA sebelumnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Tabrani menuturkan pelaksanaan UN untuk SMP di Kota Tangerang berjalan dengan lancar. "Alhamdulillah sampai hari terakhir lancar, UN SMP Jauh lebih baik dari SMA," katanya kepada Republika di Kantor Disdik Kota Tangerang, Kamis (25/4).
Menurutnya ada dua indikator yang menyebabkan bisa dikatakan lebih baik dari SMA. Pertama soal ujian untuk SMP datang pada hari Sabtu (20/4) yaitu H-2 sehingga pada Minggu (21/4) soal ujian sudah bisa didistribusikan lebih cepat.
Soal ujian langsung didistribusikan kepada delapan sub rayon. Hal itu beda dengan soal ujian SMA yang datang pada H-1. Akibatnya soal ujian baru bisa dibagikan ke setiap SMA pada Senin subuh. Sehingga saat kekurangan soal terpaksa difotokopi karena tidak sempat ditambah dari provinsi.
Indikator kedua adalah tidak adanya keluhan dari pihak sekolah sampai hari terakhir pelaksanaan UN mengenai soal ujian. Seperti tidak adanya keluhan bagian sampul yang tertukar dengan lembaran isi.
Selain itu, dalam kekurangan soal tidak dilakukan fotocopy tetapi sudah tersedia soal pengganti dari provinsi. Soal tambahan tersebut langsung dikirim dari percetakan untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Sama seperti UN SMA, untuk SMP juga tidak punya target. Yang terpenting anak-anak bisa mengerjakan ujian dengan baik dan bisa lulus semuanya," paparnya.
UN SMP di Kota Tangerang diikuti oleh 23.557 siswa dari 175 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 54 sekolah Madrasah Tsanawiyah. Jumlah siswa SMP adalah 20.437 sedangkan untuk MTS adalah 3.120 siswa.
Tabrani juga menambahkan untuk soal UN SMP ini sama halnya dengan SMA sulit mendapat kebocoran. Sebab soal dirancang 20 paket untuk setiap anak dalam satu kelas berbeda yang dilengkapi barcode. Sehingga menurutnya para siswa jangan terpengaruh dengan isu ada bocoran soal karena justru itulah yang dikhawatirkan akan menyulitkan siswa sendiri.