REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu berharap SMK Negeri 1 Kudus, Jawa Tengah, bisa dijadikan percontohan sekolah kuliner untuk sekolah menengah kejuruan lainnya.
"Apalagi, sekolah tersebut sudah memasukkan 30 ikon kuliner tradisional sebagai kurikulum wajib dan setiap siswa juga wajib menguasai cara mengolah aneka makanan dan minuman khas Tanah Air," ujarnya di Kudus, Rabu.
Menteri Mari Elka mengatakan hal itu, setelah peresmian sekolah Kuliner Dapur Nusantara BNI di SMKN 1 Kudus di Kabupaten Kudus.
Hadir pada acara tersebut, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Presiden Direktur Djarum Foundation Victor R. Hartono, Bupati Kudus Musthofa, pakar kuliner William Wongso, dan Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Felia Salim.
Sekolah percontohan yang dimaksud, yakni dalam hal mendidik siswa yang dianggap lebih kompeten dan terampil dalam mengolah masakan tradisional Indonesia yang mengacu kurikulum wajib 30 jenis makanan dan minuman yang sudah disepakati tersebut.
Ia berharap, pada masa mendatang juga banyak SMK lain yang akan belajar soal kuliner di tempat itu. "Kami juga berharap, para siswa dan guru di sini menjadi percontohan Indonesia," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan para lulusan agar tidak perlu khawatir dalam mencari pekerjaan, karena permintaannya masih cukup besar.
Menurut dia, sektor kuliner merupakan sektor terbesar di industri kreatif yang nilainya mencapai Rp208,6 triliun. Penyerapan tenaga kerjanya, kata dia, antara 3-4 juta pekerja.
Kepala SMK Negeri 1 Kudus Sudirman mengaku siap menerima SMK lain yang hendak belajar soal kuliner di sekolahnya, karena memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap.
Sarana dan prasarana yang dimiliki, yakni "teaching kitchen" dengan standar internasional, ruang kelas memasak dengan "cooking theater", dan "teaching restaurant "sebagai ajang praktik siswa.
Dengan diresmikannya Sekolah Kuliner Dapur Nusantara BNI di SMKN 1 Kudus itu, dia berharap lulusannya semakin berkualitas dan menjadi daya tarik tersendiri dalam mendapatkan siswa baru.
Apalagi, kata dia, lulusan juga dibekali kemampuan mengolah aneka makanan dan minuman khas Tanah Air yang disepakati sebagai 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.
Bupati Kudus Musthofa mengaku bersyukur karena Kudus menjadi perhatian sejumlah pihak, menyusul adanya bantuan Sekolah Kuliner Dapur Nusantara di SMKN 1 Kudus. "Pemda Kudus tidak bisa berbuat banyak tanpa bantuan sejumlah pemangku kepentingan," ujarnya.