Senin 13 Apr 2015 22:15 WIB

Puluhan Siswa SMKN 3 Kasihan Bantul Gagal UN Online

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Pelajar mengikuti ujian nasional berbasis komputer.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pelajar mengikuti ujian nasional berbasis komputer. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Puluhan siswa SMK Negeri 3 Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Isitimewa Yogyakarta (DIY) gagal melaksanakan Ujian Nasional (UN) online. Mereka gagal login pada lembar soal online meski setiap setiap siswa sudah mengantongi token atau password.

"Siswa melakukan login bukan karena perangkat komputer, namun terletak pada sistem yang ada di komputer," kata Kepala Sekolah SMK 1 Kasihan Bantul, Rahmad Supriyono kepada wartawan di Bantul, Senin (13/4).

Untuk mengatasi permasalahan login, kata Rahmad, SMKN 3 Kasihan sudah berupaya mendatangkan teknisi dari pihak sekolah, Dikmenof Bantul dan Didispora DIY. "Kita berharap dapat diperbaiki," kata Rahmad.

Menurut Rahmad, jika kendala sistem ini tidak dapat diatasi akan mengganggu siswa lainnya yang akan mengikuti UN secara online.

Ada 179 siswa SMK 3 yang mengikuti UN secara online dan ujiannya dibagi dalam tiga sesi. "Kalau sesi pertama terkendala maka akan mengganggu siswa yang ujian sesi ke dua dan ketiga," katanya.

SMKN 3 Kasihan, menggelar UN secara online dalam tiga sesi. Karena perangkat komputer hanya ada 60 unit dibagi dalam tiga laboratorium. Setiap laboratorium terdapat 20 siswa yang mengerjakan UN secara online.

"Kalau memang tidak bisa hari kendala tidak diselesaikan maka akan dilakukan ujian susulan," katanya.

Dijelaskan Rahmad, mata pelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan di laboratorium 1 sebanyak 20 siswa berjalan lancar menggunakan sistem online. Pada laboratorium 2 dari 20 siswa hanya 10 siswa tidak bisa login dan dilaboratorium ketiga terdapat 17 siswa yang tidak bisa login.

Dian Putra, salah satu peserta UN mengaku sempat gagal login namun setelah pindah komputer cadangan bisa login dan soal dapat dikerjakan. "Lebih enak pakai online karena tidak repot bolak-balik kertas dan membawa alat tulis," kata Dian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement