REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyalurkan 57 Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa SMP di Kota Bengkulu. Mendikbud berpesan agar siswa menggunakan dana KIP dengan bijak.
"Saya pesan agar uangnya digunakan betul untuk keperluan sekolah, jangan buat beli pulsa," kata Muhadjir, dalam acara serah terima KIP di SMPN 4 Kota Bengkulu, Rabu (7/9).
Usai seremoni penyerahan KIP yang digelar di aula sekolah, Muhadjir ikut menyaksikan puluhan siswa mengantre untuk mencairkan dana KIP mereka melalui layanan kas keliling dari BRI yang tersedia di lapangan SMPN 4 Bengkulu.
Kemudian, ia berpesan agar BRI, yang menjadi mitra pemerintah dalam program KIP, pro aktif membuka jasa bank keliling di sekolah. Sebab, Muhadjir mendapat laporan masih ada siswa pemegang KIP di daerah yang belum dapat mencairkan dananya ke BRI.
Kepala Sekolah SMPN 4 Bengkulu Mala Hartati menjelaskan, sebanyak 57 KIP yang diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hari ini disebar untuk siswa di tiga sekolah, yakni SMPN 4, SMPN 18 dan SMPN 8.
Di sekolah yang dipimpinnya, menurut Mala, ada 75 siswa pemegang KIP. Masing-masing siswa mendapat bantuan dana Rp 750 ribu per tahun.
Sebelum mencairkan dana KIP, setiap anak wajib melapor ke pihak sekolah untuk mendapatkan surat pengantar. Surat itulah yang harus dibawa ketika siswa hendak mengambil dana KIP di BRI. Sebelum KIP dibagikan, Mala mengatakan pihak sekolah terlebih dahulu melakukan sosialisasi pada siswa mengenai cara penggunaan dana bantuan tersebut.
"Kami tekankan pada anak-anak bahwa dana KIP hanya boleh digunakan untuk membeli sepatu, seragam sekolah, buku, transportasi ke sekolah dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas," ujarnya.