REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Meski belum semua sekolah tingkat SMP di Purbalingga memiliki sarana komputer memadai, namun seluruh pelajar SMP di Purbalingga tahun ini sudah mengikuti UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer, Red). "Memang masih ada sekolah yang belum memiliki sarana komputer memadai. Namun pelajar di sekolah yang belum memiliki sarana ini, diikutkan dalam ujuan di sekolah lain yang sarananya sudah memadai," jelas Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Dindikbud Kabupaten Purbalingga, Subeno, Senin (22/4).
Dia menyebutkan, di seluruh Kabupaten Purbalingga tercatat ada sebanyak 115 sekolah setingkat SMP/MTs. Dari jumlah itu, ada sebanyak 67 sekolah yang sudah bisa melaksanakan UNBK secara mandiri, dan 48 sekolah yang belum bisa mendiri. "Siswa dari 48 sekolah itulah, yang mengikuti ujian di sekolah-sekolah yang sudah mandiri," jelasnya.
Terkait kesiapan siswa melaksanakan UNBK, dia menyebutkan, masing-masing sekolah sudah mempersiapkan siswanya dengan baik. Bahkan beberapa sekolah telah mengambil berbagai kebijakan, mulai dari menambah jam kegiatan belajar bagi siswa kelas III, simulasi, try out hingga doa bersama.
Sementara di Kabupaten Cilacap, diketahui masih ada delapan sekolah setingkat SMP yang belum bisa melaksanakan UNBK. "Di seluruh Cilacap ada sebanyak 262 sekolah setingkat SMP. Dari jumlah itu, 254 sekolah sudah melaksanakan UNBK dan delapan sekolah masih belum bisa UNBK," jelas Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap, Marsudiyana.
Marsudi menyebutkan, diperkirakan baru pada tahun 2020 mendatang, semua sekolah Kabupaten Cilacap bisa melaksanakan UNBK. "Saat ini, sekolah-sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK antara lain sekolah yang ada di Kecamatan Kampung Laut dan di Kecamatan Cipari. Penyebab utamanya karena wilayah tersebut belum memiliki jaringan internet yang memadai," jelasnya.