Sabtu 04 May 2019 06:31 WIB

Beastudi Etos Diharapkan Jadi Motor Penggerak Perubahan

Beastudi Etos sebagai program investasi SDM strategis daerah.

Beastudi Etos Dompet Dhuafa menghelat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan di Villa Ratu, Caringin, Bogor, belum lama ini.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Beastudi Etos Dompet Dhuafa menghelat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan di Villa Ratu, Caringin, Bogor, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beastudi Etos Dompet Dhuafa menghelat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan di Villa Ratu, Caringin, Bogor, belum lama ini. Rakernas menggadang tema "Transformation, Moving Forward to be Excellent" Rakernas Beastudi Etos ini dihadiri oleh manajemen wilayah dari berbagai daerah di Indonesia.

Rangkaian Rakernas diawali dengan pembukaan oleh Muhamad Syafei, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, dan dilanjutkan dengan Leader Speech oleh GM Pendidikan Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono.

Transformasi Beastudi Etos menjadi agenda utama pembahasan Rakernas.  Gagasan transformasi yang akan diimplementasikan mulai tahun 2019 adalah menjadikan Beastudi Etos sebagai program investasi SDM strategis daerah yang berintegritas, professional dan transformatif.

“Kami berharap ke depannya Beastudi Etos sebagai program investasi SDM straegis mampu menjadi motor penggerak perubahan di daerah ” ujar Ferdes Setiawan, Manajer Beastudi Etos dalam siaran persnya.

Menurut Fherdes sasaran transformasi ini akan berdampak pada peralihan kampus sasaran program di beberapa wilayah khususnya pulau Jawa ke kampus daerah luar pulau jawa karena yg menjadi prioritas utama adalah kampus-kampus daerah.

Perubahan sasaran input program menjadi tahun kedua, masa program yang menjadi 3 tahun dan penempatan pendamping hasil perekrutan nasional ke daerah menjadi bagian dari hasil Transformasi program.

“Melalui transformasi ini diharapkan Beastudi Etos mampu memberikan kebermanfaatan lebih luas sekaligus menjadi sarana peningkatan kualitas SDM strategis daerah,” tutup Fherdes.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement