REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun pembangkit listrik berbahan baku sampah. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel Yan Megawandi mengatakan saat ini pemprov masih membahas kepastian lokasi, mekanisme dan tata cara pembangunan pembangkit. Ia mengatakan sumber energi terbarukan berbahan baku sampah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Selain itu, bisa juga mengoptimalkan tata kelola tempat pembuangan sampah regional dan membiasakan pemerintah daerah untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk berinovasi membangun energi terbarukan ini. "Kita berkeiginan listrik berbahan sampah ini secepatnya dibangun, karena memiliki banyak manfaat," ujarnya.
Menurut dia dalam mempercepat pembangunan pembangkit listrik ini, pemerintah provinsi telah memasukkan dalam perencanaan tata ruang pembangunan daerah. Ia menambahkan pembangunan listrik tenaga sampah ini merupakan salah satu inovasi pemerintah dalam mewujudkan energi terbarukan.
"Teknologi pengelolaan sampah menjadi energi listrik sudah ada. Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus berupaya mempercepat pembangunan listrik berbahan baku sampah ini," ujarnya.
Kabid Pemeliharaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Babel, Wijaya mengatakan volume sampah pada 2016 mencapai 611 ton per hari. Volume sampah dalam tiga tahun terakhir ini terus bertambah, karena meningkatnya jumlah penduduk.